Inilah yang mendatangkan reaksi pembakaran lemak untuk menurunkan berat badan.
Menurut Cochran, riset yang dilakukannya berhasil mengungkap alasan perbedaan respons tubuh dalam menanggapi diet keto.
Dalam studi tersebut, setengah dari tikus menjalani diet ketogenik dan setengahnya melanjutkan diet teratur sebagai kontrol.
Diet kontrol meliputi konsumsi tujuh persen lemak, 47 persen karbohidrat, dan 19 persen protein.
Baca juga: Mana yang Lebih Ampuh Turunkan Berat Badan, Diet Keto atau Vegetarian?
Sementara itu, diet keto meliputi pola konsumsi 75 persen lemak, tiga persen karbohidrat, dan delapan persen protein.
Penurunan berat badan melalui diet keto, dalam riset ini, hanya terjadi pada tikus jantan.
Setelah 15 minggu, tikus jantan memiliki pengurangan berat badan yang signifikan berkat penurunan massa lemak.
Tapi, tikus betina tidak mengalami perubahan berat.
Peneliti berpendapat, hal ini disebabkan oleh peran esterogen. Dalam riset ini, peneliti mengeluarkan ovarium dari beberapa tikus betina, dan menguji para tikus untuk melakukan diet kembali.
Hasilnya, tikus-tikus betina yang kekurangan estrogen, merespons diet keto dengan pola penurunan berat badan dan lemak sesuai yang diharapkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.