"Untuk mengetahuinya perlu penilaian formal oleh profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater," ucap Vu.
Baca juga: Disfungsi Ereksi? Jangan-jangan Genetik Penyebabnya
Tapi, penilaian ini masih kontroversial karena masih merupakan area penelitian aktif.
Ada tanda umum yang menandakan seseorang telah kecanduan pornografi.
Tanda tersebut adalah, gagal berulang kali untuk mengontrol hasrat mengonsumsi konten porno.
Lalu, intes mengonsumsi konten porno, dan menggunakan prongrafi sebagai cara menghindari emosi atau masalah negatif.
Apalagi jika penggunaan pronografi telah menganggu kehidupan kerja, belajar, hubungan asmara, dan kesehatan. Itu tentu menjadi pertanda besar.
Jika tanda-tanda tersebut telah muncul, kemungkinan besar kita telah mengalami kecanduan.
Untuk itu, segeralah berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.
Mengatasi kecanduan pornografi memang bukan hal yang mudah. Menuru Vu, pornografi adalah stimulus supernormal.
"Ini adalah rangsangan yang memunculkan respons lebih kuat daripada apa yang disiapkan manusia secara evolusioner," tambah dia.
Menurut dia, hal-hal seperti variasi mitra seksual yang tak ada habisnya, tindakan seksual dan hubungannya dengan dorongan naluriah manusia, telah membuat kuatnya penerimaan dan hasrat untuk terus mengonsumsi pornografi.
Baca juga: Pornografi Bisa Membuat Pria Tak Lagi Tertarik Seks
Selain itu, faktor aksesibilitas juga turut mempengaruhi. Saat ini, pornografi telah tersedia gratis, tak ada batasan dan sesuai permintaan.
Oleh karena itu, ada banyak peluang seseorang untuk kembali ke kebiasaan lamanya saat mencoba untuk berhenti.
Lalu, banyak orang pula yang merasakan kenikmatan saat mengonsumsi pornografi.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk menikmati fantasi seksual mereka dan menyulitkan mereka untuk menghentikannya.