Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Gadget' Bisa Picu Kerusakan Saraf, Apa Gejalanya?

Kompas.com - 29/03/2019, 05:47 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Beberapa gejala bisa menjadi tanda. Misalnya, hilangnya sensasi, terjadi kesemutan dan kram pada bagian tubuh yang digunakan untuk mengoperasikan gawai.

Kerusakan saraf jika dibiarkan akan terus berlanjut hingga lebih parah.

"Gejala mencerminkan tingkat kerusakan saraf. Jika sudah parah bisa menimbulkan rasa kaku. Ketika dikasih sentuhan, rasanya kayak digaruk benda kasar," tuturnya.

Menurut Manfaluthy, lebih dari 50 persen masyarakat melakukan aktivitas harian yang berisiko neuropati.

Seperti mengoperasikan gawai (61,5 persen), mengendarai motor dan mobil (58,5 persen), duduk pada posisi yang sama (53,7 persen), melakukan gerakan berulang (54,5 persen), mengetik di komputer (52,8 persen), dan lainnya.

Neuropati bisa menyerang siapa saja dan umur berapa saja. Meski begitu, neuropati pada anak cenderung berhubungan dengan aktivitas fisik.

Misalnya, cedera ketika berolahraga.

"Seperti badminton, di tangan ada saraf kecil yang digunakan, bengkak, terjepit sarafnya, tangan enggak bisa digunakan," kata Manfaluthy.

Meski begitu, dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu menuturkan, saat ini mulai banyak anak yang menunjukkan gejala neuropati karena gawai. Apalagi, saat ini banyak orangtua sudah memperkenalkan gawai pada anak sejak dini.

"Mulai banyak. Biasanya tangan ngeluh kesakitan. Tapi tingkatnya masih ringan. Diobati dan kita edukasi apa yang harus dilakukan," tuturnya.

Neuropati bisa dicegah lebih parah dengan melakukan deteksi dini. Ketika sudah melihat gejala neuropati, segera cek ke dokter.

Selain itu, lakukan olahraga rutin dan peregangan. Jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin neurotropik untuk menurunkan gejala neuropati.

Menurut Manfaluthy, konsumsi vitamin neuritropik bisa mengurangi risiko neuropati hingga 63 persen.

"Ini diketahui dari hasil penelitian kami. Bisa menurunkan gejala neuropati sampai 63 persen dengan waktu konsumsi minimal dua minggu. Makin lama semakin menurun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com