Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2019, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sebab, faktor koagulasi ini hanya mempengaruhi mereka yang memiliki faktor risiko kardiovaskular, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gaya hidup merokok.

Orang-orang dengan faktor-faktor risiko ini cenderung mengalami peristiwa kardiovaskular sebagai akibat dari meningkatnya potensi pembekuan darah.

"Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi kafein tak akan mendatangkan risiko kesehatan, dan begitu juga ketika dikonsumsi sebelum olahraga," kata Nagelkirk.

Menurut dia, orang dewasa yang sehat dapat menikmati manfaat kafein sebagai rutinitas sebelum atau setelah berolahraga tanpa terlalu khawatir dengan potensi pembekuan darah.

Namun, hal yang paling potensial adalah ketidaktahuan orang-orang pada kondisi kesehatannya secara akurat.

Baca juga: Bagaimana Kandungan Kafein Tiap Sajian Kopi?

Meskipun kita bisa mengetahui apakah kita memiliki gaya merokok atau tidak, atau termasuk dalam kategori obesitas, ada faktor lain yang sangat sulit untuk diterka.

"Ada orang yang tampaknya sehat tetapi memiliki kondisi patologis mendasar yang menempatkan mereka pada risiko," kata Nagelkirk.

Dengan kata lain, saat kita berpikir tekanan darah dan kolesterol kita baik, dan merasa bugar, mungkin ada kondisi bawaan yang menyebabkannya menjadi tinggi.

Pahami kondisi kesehatan kita, dan memeriksanya secara teratur, untuk mengetahui kondisi kesehatan dengan akurat.

Jika kita benar-benar telah memastikan kondisi kesehatan, menurut Nagelkirk, tetap saja ada batasan aman untuk mengonsumsi kafein.

Ahli menyarankan untuk mengonsumsi kafein kurang dari 400 miligram per hari.

"Jumlah kafein di sebagian besar produk komersial masih dalam batas ini, dan dianggap aman bagi kebanyakan orang," kata dia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com