Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2019, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Tujuan hidup berumah tangga adalah membentuk keluarga yang sehat, bahagia, dan bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan tersebut sebenarnya bisa dicapai dengan melakukan persiapan matang.

Perencanaan keluarga yang matang, termasuk perencanaan kehamilan, seharusnya masuk dalam persiapan pasangan yang baru memulai rumah tangga.

Menurut dr.Tirsa Verani, Sp.OG, menikah bukan hanya berhenti pada saat pesta yang meriah, tapi lebih penting lagi tentang berkeluarga.

“Semua harus direncanakan karena berdampak besar pada kesejahteraan dan kelangsungan keluarga,” kata Tirsa, dalam acara media talkshow yang diadakan oleh Kontrasepsi Andalan di Bogor (25/3/2019).

Perencanaan yang diperlukan antara lain menentukan jumlah anak, waktu kehamilan, dan menjaga jarak antarkehamilan.

Pepatah banyak anak banyak rejeki sudah tak berlaku lagi di era ini. Memiliki dua anak dengan jeda kehamilan minimal tiga tahun adalah kondisi ideal.

"Kalau tidak direncanakan dari awal, bisa-bisa tiap tahun punya anak. Padahal, untuk membesarkan dan merawat anak butuh banyak faktor sehingga kalau tidak membuat rencana kualitas anak kurang maksimal," ujar dokter dari RS Brawijaya Jakarta ini.

Baca juga: Kesalahan Pemakaian Kontrasepsi yang Sebabkan Kehamilan

Pilihan kontrasepsi

Dengan kontrasepsi dan mengatur kehamilan seorang ibu bisa memiliki waktu untuk menjaga tumbuh kembang anak, merencanakan investasi bagi keluarga, dan menjaga kesehatan untuk kelak siap hamil lagi.

Influencer Fita Anggraini juga memilih mengatur jarak kehamilannya. Setelah kelahiran anaknya yang berusia setahun, ia berencana untuk menunda memiliki anak kedua.

"Nanti setelah punya anak dua baru saya pakai kontrasepsi jangka panjang seperti IUD," kata Fita dalam acara yang sama.

Hal senada diungkapkan influencer Ayu Hastari, yang sedang bingung memilih metode kontrasepsi untuk menunda kehamilan keduanya.

"Saya lagi galau, bingung antara pil KB atau IUD," kata ibu satu balita ini.

Talkshow kontrasepsi Andalan di Bogor (25/3/2019).Dok Andalan Talkshow kontrasepsi Andalan di Bogor (25/3/2019).

Ada banyak pilihan kontrasepsi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Menurut Tirsa, hampir semua kontrasepsi efektif asalkan kita disiplin menggunakannya.

"Mengetahui cocok enggaknya sebuah metode kontrasepsi harus dipakai dulu. Intinya disesuaikan juga dengan gaya hidup kita. Kalau kita gampang lupa, jangan pilih pil KB, tapi IUD atau suntik," kata Tirsa.

Mengenai efek samping kontrasepsi, menurut Product Manager Andalan Kontrasepsi, Norina Veronica, kebanyakan hanyalah mitos.

"Misalnya soal pil KB bikin gemuk, sebenarnya itu kembali lagi pada kebiasaan makan masing-masing. Mitos ini memang sudah ada sejak zaman dulu, karena sebelumnya pil KB kandungan hormonnya tinggi. Sedangkan sekarang ini pil KB kadar hormonnya lebih rendah," ujar Norina.

Ia mengatakan, ada banyak pilihan metode kontrasepsi yang bisa disesuaikan.

"Kalau satu enggak cocok, jangan menyerah, masih banyak metode yang lain. Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk memilih," katanya.

Baca juga: Seberapa Efektif Pil Kontrasepsi Darurat Cegah Kehamilan?

Menginspirasi

Andalan Kontrasepsi meluncurkan kampanye #BeraniMenginspirasi untuk mengajak perempuan Indonesia berani mengambil keputusan atas tubuhnya sendiri, terutama hal yang berkaitan dengan reproduksi.

"Keputusan itu diantaranya memilih kapan ingin punya anak, kapan ingin hamil, jumlah anak yang dimiliki, dan keputusan itu memang berdasar kata hatinya sendiri, bukan pengaruh orang lain," kata Norina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com