Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kecepatan Berjalan yang Bisa Dianggap Olahraga?

Kompas.com - 30/03/2019, 19:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamu mungkin sering mendengar saran untuk berjalan kaki beberapa ribu langkah dalam sehari agar mendapatkan manfaat kesehatan.

Sayangnya, menurut riset dalam British Journal of Sports Medicine , tak semua langkah kaki kita yang kita ambil itu bisa dianggap olahraga.

Dalam riset ini, peneliti mencari tahu seperti apa kegiatan jalan kaki yang kita lakukan bisa memiliki efek yang sama dengan olahraga.

Riset diikuti oleh 76 peserta dari rentang usia 21 hingga 40 tahun yang dilakukan dengan mengukur irama atau jumlah langkah per menit.

Hasilnya, irama atau kecepatan 100 langkah per menit baru dianggap sesuai dengan ambang batas untuk aktivitas fisik intensitas sedang.

Kecepatan ini setara dengan 4 kilometer per jam dan membantu kita mencapai sekitar 3 METs, satuan metabolisme tubuh saat bekerja, yang mengukur seberapa banyak energi untuk melakukan aktivitas tertentu.

Temuan tersebut menunjukan, kecepatan berjalan 100 hingga 129 langkah per menit kemungkinan mencapai 3 hingga 5,9 METs. Hal itu masih dianggap sebagai aktivitas fisik intensitas sedang.

Tapi, saat kita menaikkan menjadi 130 langkah per menit, maka aktivitas itu setara dengan ambang batas untuk olahraga intensitas tinggi, setidaknya 6 METs.

Pedoman Aktivitas Fisik AS merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan setidaknya 150 hingga 300 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu, atau 75 hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi.

Hal tersebut sebenarnya bisa dicapai dengan rutin berlari. Namun dari riset ini setidaknya bisa membantu kita mengetahui aktivitas apa sajakah yang bisa membantu rutinitas olahraga kita.

Baca juga: Berapa Kalori yang Terbakar dengan Jalan Kaki?

"Berlari adalah salah satu jenis aktivitas fisik yang bisa dimasukkan dalam olahraga intensitas sedang atau tinggi. Karenanya rekomendasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikannya, namun sekedar melengkapinya," ujar Cott Ducharme, selaku pemimpin riset.

Nah agar pelengkap itu menjadi sesuatu yang berarti, cobalah perhatikan kecepatan langkah saat kita berjalan, agar bisa dihitung sebagai olahraga.

Berjalan dengan irama cepat sangat membantu untuk mengurangi efek negatif dari gaya hidup pasif.

Ada banyak aplikasi yang bisa membantu kita untuk menghitungnya. Tapi, kita juga bisa menghitung secara manual dengan bantuan jam jika tak memiliki aplikasi tersebut.

"Ini dapat dilakukan selama berjalan untuk memverifikasi irama langkah agar mencapai ambang yang diinginkan," ucap Ducharme.

Menurutnya, menambahkan berjalan kaki sebagai aktivitas fisik akan membantu seseorang menjadi lebih bugar walau ia sudah rutin melakukan olahraga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com