Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2019, 21:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

Ketika menuliskan naskah, Farris menyarankan agar kamu memikirkan semua tantangan yang mungkin menjadi alasanmu untuk tidak berolahraga.

Kemudian, pikirkanlah bagaimana kamu bisa menghilangkan semua tantangan tersebut.

Solusinya bisa saja sesederhana bangkit dari tempat tidur dan meraih pakaian olahragamu di hari esok, atau pergi ke gym untuk berolahraga.

3. Jangan hanya berolahraga ketika termotivasi

Motivasi adalah sesuatu yang bisa berubah-ubah, jadi jangan mengandalkannya.

Farris mengatakan, daripada bergantung pada motivasi, lebih baik kita menerima ketidaknyamanan dan memanfaatkannya untuk menguatkan komitmen dalam pengambilan keputusan.

Contohnya, jika kita sudah berkomitmen olahraga di pagi hari, namun merasa malas berolahraga ketika bangun pagi, berlatihlah untuk menerim kondisi tersebut.

Baca juga: Benarkah Olahraga Selalu Mampu Mengatasi Masalah Depresi?

Alih-alih membiarkan diri larut pada perasaan malas, dan tidak tertarik pada olahraga, fokuslah untuk memberi ruang untuk keduanya.

"Kita bisa saja tidak tertarik melakukan olahraga, namun tetap menjalankan rencana yang telah disusun," ujar dia.

Mungkin ini terdengar lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan, namun kita bisa mulai dari hal kecil.

Misalnya, melakukan aktivitas cepat seperti push up atau sit up 10 kali.

"Mengenali rasa atau perasaan enggan yang kerap muncul juga bisa membantumu jika lain kali kembali merasa malas berolahraga sesuai rencana," kata Farris.

4. Melupakan anggapan "olahraga keras sebelum pulang"

Membuat perencanaan olahraga rutin bukan berarti harus melakukan olahraga keras dan menghabiskan banyak waktu.

Olahraga yang dilakukan bisa saja hanya merupakan aktivitas ringan. Seperti, berdiri-duduk di kursi selama 15 kali atau melakukan squat.

Kebiasaan-kebiasaan kecil ini bisa membuat orang-orang depresi lebih aktif ke depannya.

Sekali orang depresi rutin melakukan gerakan dan endorfinmu terpacu, kamu akan terbiasa melakukannya lalu ingin melakukannya lagi dan lagi.

Ingatlah bahwa melakukan squat 15 kali masih lebih baik daripada tidak sama sekali.

Baca juga: Justin Bieber Beberkan Perjuangan Hadapi Depresi Lewat Instagram

Farris mengatakan, dirinya mendiskusikan hal-hal tentang olahraga rutin bersama sejumlah klien, dan merekomendasikan agar menyesuaikan perencanaan dengan kemampuan mereka agar tetap realistis.

"Mereka yang mengalami depresi seringkali perlu berusaha keras untuk menjaga intensitas olahraga."

"Menggunakan pendekatan perilaku kognitif, kami mendiskusikan tentang keyakinan atau perasaan kecil hati yang terjadi karena penurunan usaha latihan," kata dia.

Penting untuk menghilangkan pikiran seperti: "aku harus berlatih enam hari per minggu, kalau tidak aku tidak melakukannya aku tidak akan berolahraga sama sekali".

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com