Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2019, 08:32 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Hampir kebanyakan wanita pernah mengalami area vaginanya gatal. Bukan cuma tidak nyaman, tapi yang lebih menyebalkan kita sering tidak mengetahui penyebabnya.

Rasa gatal di area kewanitaan memiliki banyak penyebab, mulai dari sesuatu yang bisa kita atas sendiri, seperti mengganti sabun, atau disebabkan oleh infeksi menular seksual.

Itu sebabnya, jangan mengobati sendiri rasa gatal di vagina, apalagi jika sudah berlangsung beberapa hari. Konsultasikan dan periksakan ke dokter.

“Vagina yang sehat seharusnya jarang gatal. Ini karena organ ini memiliki mekanisme membersihkan sendiri untuk menjaga keseimbangan bakteri alami. Jika keseimbangannya terganggu bisa menyebabkan rasa gatal atau keluar cairan berlebihan,” kata dokter kebidanan dan kandungan, Audra Williams.

Secara umum ada 5 penyebab umum vagina terasa gatal.

1. Infeksi jamur

Penyebab tersering vagina terasa gatal adalah infeksi jamur. Menurut Williams, sekitar 75 persen wanita pernah mengalami ini dalam hidupnya.

“Jamur adalah organisme hidup yang menyebabkan peradangan pada jaringan vagina. Gejalanya mulai dari rasa gatal, keluar cairan yang kental dan putih, hingga sensasi terbakar saat buang air kecil,” katanya.

Baca juga: Cara Benar Merawat Organ Kewanitaan

2. Bacterial vaginosis

Kondisi ini terjadi saat keseimbangan bakteri di vagina terganggu, sehingga pertumbuhan bakteri tertentu berlebihan. 

Selain rasa gatal, kondisi ini juga menyebabkan keluar cairan berlebihan dengan aroma berbau amis. 

Periksakan ke dokter untuk mengetahui dengan pasti penyebabnya. Jika memang bacterial vaginosis, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik.

3. Sabun atau pakaian dalam baru

Bila kamu hanya mengalami raaa gatal tanpa ada keluar cairan berlebihan (keputihan), kemungkinan disebabkan oleh dermatitis kontak, yaitu kulit bereaksi terhadap alergen atau bahan iritan.

Biasanya terjadi ketika kita memakai sabun, lotion, detergen pencuci baju, atau bahan pakaian dalam tertentu. Kondisi ini terjadi pada mereka yang kulitnya sensitif.

Baca juga: Mengapa Membersihkan Miss V dengan Sabun Tak Dianjurkan 

4. Menjelang menopause

Bila kamu sudah memasuki usia menjelang manopause, sekitar usia 51 tahun, akan terjadi perubahan hormonal. Hal itu memicu berbagai gangguan, termasuk pada organ reproduksi, berupa rasa gatal.

Walau kita tidak bisa mengubah siklus menopause, tapi ada yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa gatal. Misalnya memakai pelembab khusus vagina atau menggunakan lubrikasi saat berhubungan seksual.

5. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual (IMS) berarti kita terinfeksi bakteri atau virus melalui hubungan seksual. 

Beberapa jenis IMS misalnya herpes genital, chlamydia, atau kutil kelamin. Gejalanya bisa berupa keputihan berat atau pun gatal berlebihan. Segera periksakan ke dokter untuk mendapat pengobatan.

 Baca juga: Hati-hati, Mencukur Rambut Kemaluan Berisiko Infeksi Menular Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com