Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2019, 11:21 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa-masa emosional biasanya akan dialami oleh mereka yang baru putus cinta. Namun, ketika kita mulai mencoba berdamai dengan keadaan, kita pasti berusaha untuk segera move on dari mantan.

Move on alias menutup lembaran lama bisa jadi perkara sulit jika kita masih memiliki perasaan kepadanya.

Cara terbaik untuk melupakan si mantan adalah dengan menghindari komunikasi dengannya.

Hal itu tak selalu bisa dilakukan, terutama jika keadaan memaksa kita untuk terus berhubungan dengannya. Misalnya kita berada dalam satu kantor atau satu lingkaran pertemanan.

Sebenarnya yang dimaksud dengan menghindari komunikasi dengan mantan bukanlah dengan tidak berbicara dengannya. 

"Yang diperlukan adalah tidak perlu menelepon, mengirim SMS, mengirim email, atau memeriksa media sosial si dia," kata konsultan hubungan Trina Leckie.

Semakin jauh diri kita dari pandangan mantan, kata Lecie, semakin cepat kita akan melupakannya.

Jika kita tetap berhubungan atau selalu berusaha mencari tahu tentangnya, tentunya sulit mengusir bayangannya, bahkan mungkin timbul harapan untuk kembali lagi.

Baca juga: Punya Pacar Baru Bukan Berarti Move On dari Mantan

"Anda perlu waktu untuk menjauhinya agar mendapatkan kembali kendali emosi dan kejelasan mengenai mengapa perpisahan itu harus terjadi," ucapnya.

Jika kita memang perlu memblokir media sosial atau nomor ponsel mantan demi melupakannya, maka lakukanlah.

Memutus kontak dengan mantan akan terasa sulit jika hubungan yang telah terjalin terhitung lama, karena berkomunikasi dengannya mungkin telah menjadi suatu kebiasaan.

"Sebagian besar orang menggunakan cinta sebagai obat," kata pakar hubungan Monica Parikh.

Menurutnya, seseorang bisa merasa sangat bahagia karena faktor eksternal, yaitu dari kehadiran dan persetujuan orang lain.

Menarik diri dari perasaan itu dan ketakutan dalam diri bisa terasa menakutkan.

Selama masa-masa kita tak lagi berkomunikasi denga sang mantan (minimal 60 hari), menurut Parikh, kita mungkin akan merasakan kesedihan.

"Kamu akan berduka. Tapi, juga akan mendapatkan kembali kekuatan, harga diri, kepercayaan diri, dan pemberdayaan," ucapnya.

Ketika kita merasa salah langkah dan berusaha memperbaikinya, kita memiliki keberhasilan yang jauh lebih baik di masa depan.

Berhenti berkomunikasi dengan mantan kekasih bisa menjadi pengingat bahwa kita bisa mengandalkan diri sendiri, terutama dalam mencapai rasa bahagia.

Menurut Parihk, hal ini juga membuat kita mampu membedakan antara menginginkan dan membutuhkan hadirnya seorang pasangan.

Baca juga: Rugi jika Sudah Putus Masih Stalking Media Sosial Mantan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com