KOMPAS.com - Kim Kardashian dianggap melakukan kekeliruan budaya karena gaya busananya.
Wanita 38 tahun itu memang kerap menjadi berita utama karena pilihan pakaiannya.
Tapi, kali ini istri Kanye West melakukan kesalahan pada penampilannya sehingga menjadi pemberitaan media massa.
Bintang reality show itu langsung mendapat kritik tajam saat berbagi foto terbarunya ketika hadir dalam kebaktian minggu.
Dalam foto itu, Kim berpose di antara tanaman hijau mengenakan gaun putih tanpa tali, gelang manset emas, hiasan kepala dan anting-anting menjuntai.
"“Getaran Layanan Hari Minggu," tulis Kim menyertai unggahannya.
Namun, hiasan kepala yang dipilih oleh pemilik label kosmetik "KKW Beauty" ini memicu tanggapan.
Banyak pengguna Instagram, mengatakan hiasan kepala itu berasal dari budaya India.
Di India, hiasan kepala semacam itu dikenal dengan sebutan "maang tikka", yang merupakan perhiasan rambut biasanya dikenakan oleh seorang wanita untuk pertama kalinya pada hari pernikahannya.
Biasanya, hiasan tersebut ditempatkan di garis rambut pengantin wanita dengan liontin besar yang terletak di dahinya.
Baca juga: Kim Kardashian Ungkap Kekonyolan Putrinya saat April Mop
Ini merupakan elemen penting dari "solah shringaar", atau enam belas perhiasan pengantin tradisional India.
Ini bukan pertama kalinya Kim dituduh melakukan kekeliruan budaya.
Pada bulan Januari dan Juni lalu, ibu tiga anak itu juga dituduh melakukan keliru karena menata rambutnya yang ia sebut dengan gaya kepang "Bo Derek". Padahal, gaya rambut Kim adalah kepang Fulani, yang merupakan budaya ras kulit hitam.
Namun, Kim mengaku menata gaya rambutnya dengan gaya kepang tersebut karena putrinya yang berusia lima tahun, North West, yang memintanya.
"Aku menata rambutku seperti itu karena North mengatakan dia menginginkan kepang dan bertanya apakah aku akan melakukannya bersamanya," ungkap Kim dalam sebuah wawancara.
Berdasarkan pengakuannya, Kim memahami jika kepang tersebut adalah kepang "Fulani" dan ia mengetahui sejarah dan sangat menghormati hal tersebut.
"Saya tak menampik kebenaran itu. Saya paham sekali," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.