Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Kenali Manfaat Jalan "Nyeker" bagi Kesehatan

Kompas.com - 08/04/2019, 17:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BOLDSKY

KOMPAS.com - Kapan terakhir kali kamu berjalan kaki tanpa alas kaki?

Mungkin kamu terakhir melakukannya ketika masih anak-anak? Atau ketika mengunjungi tempat-tempat tertentu yang memintamu untuk melepas alas kaki?

Pada usia anak-anak, jalan telanjang kaki mampu meningkatkan perkembangan proprioception atau kesadaran anak untuk menggerakan tubuh.

Kondisi ini terjadi karena mereka mampu merasakan kontak langsung dengan lingkungan.

Jalan telanjang kaki alias nyeker berarti berjalan tanpa alas kaki di atas segala permukaan, bisa rumput, tanah, atau pun pasir.

Nah, rupanya, jalan nyeker memiliki banyak sekali manfaat kesehatan.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Environmental and Public Health, manfaat kesehatan datang dari kontak fisik dengan pasokan elektron yang luas pada permukaan bumi.

Baca juga: Berapa Kalori yang Terbakar dengan Jalan Kaki?

Namun, riset tersebut juga mengatakan, perubahan gaya hidup modern membuat koneksi tubuh manusia dengan tanah menyebabkan disfungsi fisik dan penyakit.

Berikut ini adalah sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dari jalan dengan bertelanjang kaki:

1. Mengurangi risiko penyakit jantung

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Journal of Alternative and Complementary Medicine, jalan telanjang kaki bisa mengurangi pengentalan darah, faktor risiko terbesar untuk penyakit kardiovaskular.

Studi tersebut menemukan, nyeker meningkatkan muatan permukaan pada sel darah.

Ini akan mereduksi penggumpalan dan kekakuan darah. Jadi, berjalan telanjang kaki bisa menjadi cara paling sederhana untuk menghindari penyakit jantung.

Peningkatan penggumpalan darah bisa meningkatkan risiko penyakit yang mengancam nyawa, termasuk penyakit kardiovaskular dan penyakit cerebrovaskular.

2. Membuat tidur nyenyak

Jalan telanjang kaki juga bisa membawa dampak positif terhadap kualitas tidur.

Menurut studi yang dipublikasikan pada Journal of Alternative and Complementary Medicine, ini bisa membantu menurunkan level kortisol ketika tidur.

Halaman:
Sumber BOLDSKY
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com