Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2019, 11:12 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Menjadi tua itu sebuah kepastian. Namun, banyak orang rela melakukan segala cara untuk terlihat awet muda.

Nah ada kabar baik bagi para pengejar forever young itu, para ilmuwan dari Tokyo Medical and Dental University, Jepang, menemukan "ramuan" ajaib agar kita bisa selalu terlihat awet muda.

Berdasarkan temuan, protein mampu mendorong "kompetisi sel" untuk menjaga kulit terlihat lebih sehat.

Menurut teori kerusakan DNA, sel manusia menjadi rusak seiring bertambahnya usia.

Ini terjadi karena hal-hal seperti faktor lingkungan, sinar ultraviolet, pola makan yang buruk, dan alkohol.

Tanpa mempertimbangkan faktor-faktor psikologis seperti stres, sel-sel yang rusak ini dapat bermanifestasi menjadi tanda-tanda penuaan yang umum - yaitu, kulit yang lebih tipis dan lambat untuk melakukan pemulihan.

Dalam riset ini, peneliti menemukan protein bernama COL17A1 mampu menjaga kulit tetap utuh dan tidak terganggu dengan menjaga kebugaran jaringan.

Namun, yang perlu kita ingat protein tersebut tentu tidak bisa membebaskan kita dari kematian.

Menurut ilmuwan dari the Japanese university’s Stem Cell Biology department, hal semacam ini terjadi karena adanya proses pengusiran sel yang lebih lemah sambil mendorong produksi sel yang lebih kuat.

“Sel induk yang rusak atau tertekan dapat dihilangkan secara selektif oleh sel induk utuh setiap hari di kulit kita,” kata Emi Nishimura, selaku pemimpin riset.

Riset ini dilakukan dengen subjek penelitian berupa tikus yang memiliki sifat serupa dengan kulit manusia.

Menghadapi kendala antar-spesies ini, para ilmuwan dapat mengisolasi senyawa yang dapat memulai proses anti-penuaan pada kulit. Periset pun meneliti senyawa kimia Y27632 dan apocynin yang diuji pada sel kulit.

Hasil pengujian mengungkapkan, penerapan senyawa ini pada kulit dengan luka yang tebal secara signifikan mendorong perbaikan luka.

Baca juga: Lawan Penuaan hingga Kanker, Ini 6 Manfaat Olahraga Lari

Ini juga menunjukkan adanya regenerasi kulit dan mengurangi penuaan pada kulit.

Sebuah studi sekunder tentang temuan ini yang dilakukan oleh Nature mengklaim, sel sehat pada mamalia juga dapat secara efisien mengisi kembali jaringan dewasa, menggantikan sel yang tidak layak atau rusak.

Profesor Ganna Bilousova dan James DeGregori, ahli dermatologi, menambahkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Jepang ini memberikan "pembuktian prinsip" yang berfungsi untuk memperlambat proses penuaan.

Namun, mereka menenkankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk menentukan mekanisme persaingan sel dalam jaringan lain, dan untuk mengidentifikasi senyawa yang mampu membalikkan penuaan pada organ lain.

Nishimura menambahkan, temuan dari riset yang dipimpinnya ini suatu hari nanti bisa menghasilkan prospek terciptanya krim atau tablet yang dirancang untuk menghentikan kerusakan kulit sekaligus mendukung perbaikannya.

"Kami akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi atau kosmetik untuk penggunaan klinis bahan kimia," katanya.

Oleh kerena itu, Nishimuran dan tim yang terlibat dalam penelitiannya akan juga akan berfokus pada organ epitel lain untuk mengetahui (apakah) kompetisi yang sama dapat mendasari pemeliharaan jaringan jangka panjang serta penuaan organ.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com