KOMPAS.com - Terlalu banyak konsumsi karbohidrat seringkali dianggap sebagai penyebab utama obesitas. Beberapa orang pun mulai mengontrol jumlah asupan karbohidrat yang dikonsumsinya.
Jika targetmu adalah menurunkan berat badan, kamu mungkin akan melihat hasilnya setelah memangkas asupan karbohidrat. Terutama lemak pada bagian perut.
Namun, sama seperti diet ekstrim, pola makan rendah karbohidrat membawa sejumlah efek samping.
Ahli gizi teregistrasi dari Wellness Institute, Kristin Kirkpatrick menjelaskan efek samping yang dimaksud.
1. Sakit kepala
Pada beberapa hari awal menjalani pola makan rendah karbohidrat, tubuh kita memerlukan penyesuaian besar untuk mengganti bahan bakar favoritnya, cadangan glukosa dan glikogen, menjadi sumber lainnya.
Dalam kasus diet keto, berarti sumber utama diperoleh dari komponen yang dihasilkan dari pembakaran lemak. Tubuh akan mulai terbiasa menggunakan bahan bakar baru tersebut setelah sekitar tiga atau empat hari. Setelah itu, sakit kepala mungkin tidak lagi kamu rasakan.
Baca juga: Ini yang Terjadi Jika Kita Menghindari Karbohidrat
2. Lesu
Kamu mungkin akan merasa kelelahan atau gemetar pada beberapa hari awal menjalani pola makan rendah karbohidrat. Alasannya sama, yaitu karena tubuhmu kehilangan bahan bakar utama yang biasa digunakan untuk menghasilkan tenaga.
3. Kram otot
Kram otot juga bisa terjadi ketika kamu memangkas jumlah konsumsi karbohidrat. Alasannya, tubuh mungkin mengalami dehidrasi, kekurangan potasium, magnesium, dan lainnya.
Kristin menyarankan agar kamu bisa menggantikan kekurangan nutrisi tersebut dengan sumber lainnya.
Kemudian, pastikan kamu mendapatkan hidrasi yang cukup. Sekitar 11 gelas per hari sudah cukup untuk menjadi target harian.
4. Sembelit atau diare
Memangkas karbohidrat, terutama karbohidrat kompleks, sama saja dengan memangkas konsumsi serat. Inilah alasannya banyak orang-orang yang menjalani pola makan rendah karbohidrat mengalami sembelit atau diare.