Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Imunisasi kepada Anak, Perhatikan Daftar Imunisasi Ini...

Kompas.com - 10/04/2019, 14:07 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imunisasi untuk anak menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Sebab, pemberian imunisasi secara tidak langsung berkaitan terhadap daya tahan tubuh anak ke suatu penyakit tertentu.

Data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, pada 2014-2016 terdapat sekitar 1,7 juta anak yang belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap imunisasinya.

Direktur Surveilans dan Karantina Kemenkes Vensya Sitohang mengatakan, imunisasi untuk anak merupakan hal penting.

"Imunisasi diperlukan agar anak terhindar dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Kalau seluruh anak diimunisasi, maka orang dewasa pun ikut tercegah," kata Vensya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/4/2019) malam.

Pemberian imunisasi sendiri disesuaikan dengan umur anak, di mana imunisasi terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.

Imunisasi dasar diklaim tidak cukup, sehingga diperlukan imunisasi lanjutan agar mempertahankan tingkat kekebalan secara optimal.

Baca juga: Cegah Penyakit Difteri, Warga Diimbau Tak Menolak Imunisasi

Imunisasi dan vaksin

Seperti dilansir dari situs resmi Kemenkes, beberapa imunisasi dan vaksin yang penting diberikan untuk anak seperti vaksin hepatitis B, imunisasi BCG, polio, campak, MR, DPT, dan lainnya.

Vaksin hepatitis B (HB) diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis tipe B, yang dapat menyebabkan pengerasan hati dan berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati. Sementara, imunisasi BCG diberikan untuk guna mencegah penyakit tuberkulosis.

Imunisasi polio tetes untuk mencegah penyakit lumpuh layu. Imunisasi ini diberikan empat kali, yaitu pada usia satu bulan, dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan.

Imunisasi polio suntik sebaiknya diberikan satu kali pada usia empat bulan agar kekebalan  yang terbentuk semakin sempurna.

Imunisasi campak berguna mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare, atau menyerang otak. Imunisasi MR berguna untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella.

Baca juga: Kalau Imunisasi MR Gagal, Indonesia Siap-siap KLB Campak Lagi...

Rubella pada anak-anak merupakan penyakit ringan, namun jika menular kepada ibu hamil (terutama di awal kehamilan), dapat menyebabkan keguguran atau bayi yang dilahirkan menderita cacat bawaan, seperti tuli, katarak, dan gangguan jantung bawaan.

Vaksin DPT-HB-HIB berguna mencegah 6 penyakit, yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman HIB.

Imunisasi dasar lengkap diberikan pertama kali ketika bayi baru lahir. Berikut daftar imunisasi dasar lengkap:

  • Bayi baru lahir (berusia kurang dari 24 jam) diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0).
  • Bayi berusia satu bulan, diberi imunisasi BCG dan Polio 1.
  • Bayi berusia dua bulan diberi imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2
  • Bayi berusia tiga bulan diberi imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
  • Bayi berusia empat bulan diberi imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, dan IPV atau Polio suntik
  • Bayi berusia 9 bulan diberi usia imunisasi campak atau MR

Sementara itu, imunisasi lanjutan diberikan dengan rincian sebagai berikut:

  • Bayi di bawah dua tahun, usia 18 bulan diberi imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak/MR
  • Kelas 1 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah/sederajat diberi imunisasi DT dan Campak/MR
  • Kelas 2 dan 5 SD/Madrasah/sederajat diberi imunisasi Td/Tetanus Diphteria

Masyarakat diimbau untuk memperhatikan dan memberikan imunisasi kepada anak-anaknya.

Selain itu, masyarakat diminta tidak mudah terpengaruh kepada isu negatif yang tidak tepat mengenai imunisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com