Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pesan dari "Mantan" Jadi Terasa Mengganggu...

Kompas.com - 11/04/2019, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesan dari mantan kekasih bisa menjadi "bom atom" yang merusak suasana hati.

Hari yang kita jalani dengan baik dan penuh semangat, langsung rusak dalam sekejap ketika membaca pesan dari mantan.

Tak peduli apa isi pesan itu, membaca pesan dari bekas kekasih pasti menganggu fokus dan pikiran.

Semua perasaan cemas, sedih, marah pasti bercampur menjadi satu ketika membaca pesan tak diharapkan itu.

Ini memang hal yang wajar terjadi, mengingat kita pernah mengalami momen indah bersama dia, dan harus berakhir menyedihkan.

Baca juga: Gebetan Terpantau Online tapi Tak Balas Pesan, Apa Artinya?

Terlepas dari apakah kita masih memiliki rasa atau tidak padanya, atau apa isi pesan tersebut, membaca pesan dari mantan memang berdampak.

"Sebuah teks dari mantan yang masih kita pedulikan bisa mengacaukan pikiran kita dan membuat kita bertanya-tanya apa maksud dia mengirimkan pesan tersebut."

Begitu kata Dr. Joy Harden Bradford, psikolog berlisensi, seperti dikutip dari laman Elite Daily.

Oleh karena itu, ia menyarankan orang yang mengalami keadaan semacam itu untuk tetap tenang.

Jika pesan tersebut mengemukakan beberapa hal untuk kita, dan berpengaruh besar dalam kehidupan, bairkan itu terjadi dan susun rencana untuk esok hari yang lebih baik.

Bradford menekankan, kontak yang tidak terduga dengan mantan akan sangat mempengaruhi diri kita, terutama jika kita masih memiliki perasaan.

Atau, kita pernah meminta dia untuk tak lagi menghubungi, dan ada emosi yang belum terselesaikan saat berpisah.

Ini terjadi karena mantan kekasih bisa membawa banyak beban, terutama saat pesan tersebut tiba-tiba hadir saat kita telah lama tak menjalin komunikasi dengannya.

Meskipun kita tergoda untuk membahas pemikiran dan perasaan yang rumit ini dengannya, Brafford menyarakan kita untuk mencari nasihat atau saran dari teman atau mungkin terapis.

Kembali membahasnya hanya akan melukai perasaan pihak ketiga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com