Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo, "Sulap" Spanduk Sampah Kampenye Jadi Barang Berguna...

Kompas.com - 15/04/2019, 10:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak diberlakukannya sistem pemilihan langsung dalam pemiliham umum (pemilu) atau pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia, para kandidat gencar mempromosikan diri lewat spanduk yang dipasang di pinggir jalanan.

Tentunya, sistem kampanye seperti ini bakal menyisakan permasalahan lingkungan. Sebab, spanduk media kampanye tersebut akan menjadi tumpukan sampah tak terpakai, yang mengotori jalanan.

Keluh kesah semacam ini pun ramai diperbincangkan di jagad media sosial, Twitter salah satunya.

Baca juga: Fashion Karya Mahasiswa yang Memanfaatkan Plastik Daur Ulang

Warganet menganggap, spanduk kampanye yang berceceran di jalanan hanya mengganggu pemandangan, dan menjadi sampah visual belaka.

Nah, kini kabar baiknya, ada solusi praktis untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan melakukan daur ulang, agar sampah visual tersebut menjadi produk yang bernilai.

Upaya aksi nyata untuk mengatasi permasalahan ini telah dilakukan oleh beberapa pihak, salah satunya perusahaan pengelola limbah "Parongpong".

Lewat gerakan "The Trash Bag Project", pihak Parongpong memanfaatkan sampah tadi sebagai material pembuatan barang yang lebih berguna. 

Gerakan ini akan meluncur pada acara Happiness Festival ID yang akan diselenggarakan pada tanggal 27-28 April 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta.

Namun, pengumpulan spanduk bekas kampanye, pihak "Parongpong" menentukan batas pengumpulan mulai 17-20 April 2019.

Baca juga: Jepang Gunakan Pakaian Bekas Daur Ulang untuk Seragam Tim Olimpiade

"Prinsipnya proyek ini ingin memanfaatkan spanduk bekas, sehingga tidak harus membuat trash bag dari raw material atau dari bahan spanduk baru."

Begitu kata Rendy Aditya Wachid, pendiri Parangpong, kepada Kompas.com.

Selain, gerakan "The Trash Bag Project", Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga sedang mengagas solusi penumpukan sampah pasca kampanye pemilu ini.

Lewat akun Twitter-nya, pria 50 tahun itu mengutarakan niatnya untuk menggelar perlombaan daur ulang bekas spanduk kampanye menjadi sesuatu yang berharga dan berguna.

"Saya mau buat lomba: mengolah limbah bekas spanduk - alat peraga kampanye menjadi sesuatu yg berharga & berguna. Yg setuju RT!" tulis Ganjar di akun Twitter-nya.

Pengumuman tersebut langsung mendapat respons positif dari para penggikut-nya di media sosial.

Banyak penguna Twitter lalu memberikan solusi daur ulang agar sampah bekas pemilu ini tak hanya menambah "beban" lingkungan saja.

Baca juga: Jepang Gunakan Pakaian Bekas Daur Ulang untuk Seragam Tim Olimpiade

"Mau atuh pak ikutan. Saya buat jadi produce bag atau tote bag pengganti plastik kresek buat belanja aja gimana pak? Boleh nggak? Kan lumayan banget, karena bahannya tersedia banyak," komentar salah satu pengguna Twitter.

Bahkan, ada pula yang berseloroh spanduk bekas kampanye tersebut sebagai bahan untuk memperbaiki jalanan yang rusak.

"Buat nambal jalan masih banyak yang rusak pak," komentar pengguna Twitter itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com