Orang-orang yang jarang mengalami stres tidak membicarakan orang lain. Mereka menghindari kebiasaan buruk tersebut.
Membicarakan orang lain membuang-buang waktu dan energi emosional kita yang sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat dan produktif.
3. Memiliki hubungan sosial yang saling membantu
Task mengenal seorang klien yang menjadi orangtua angkat seorang anak laki-laki. Ketika kita memikirkan harus mengasuh seorang anak laki-laki, kita mungkin berpikir membutuhkan uang yang tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhannya.
Alih-alih membiarkan beban tersebut dipikulnya sendiri, klien Task menghubungi jejaring dan komunitasnya yang kira-kira bisa ikut membantu anak angkatnya tersebut sehingga ia tak seorang diri menanggung beban mengurus anak itu.
4. Tahu cara mengisi kebutuhan diri sendiri
Mereka yang jarang mengalami stres tahu betul bagaimana mengisi kebutuhannya, mulai dari mengisi rasa kebosanan dengan pergi bersama teman-teman terdekat hingga sekadar bersantai membaca buku di rumah.
Mereka tahu kapan mereka harus berhenti dan istirahat, kemudian mengisi dirinya kembali.
Mereka tahu bahwa sosialisasi penting, tetapi istirahat juga penting. Mereka tak akan pernah menunggu dirinya sakit atau depresi.
Ketika mereka merasa kantongnya kosong, mereka tahu bagaimana mengisinya. Ketika ada film yang benar-benar ingin ditontonnya, mereka tak menunggu siapa pun untuk segera menyaksikannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.