Dr Oates mengaku banyak pasien yang datang kepadanya melakukan prosedur ini karena testis yang mereka miliki terlalu tegang.
"Relaksasi skrotum membantu testis menggantung sedikit lebih rendah dan menawarkan sensasi ringan," ucapnya.
Popularitas "scrotox" semakin meningkat sejak tahun 2016. Bahkan, media Australia "ABC" pernah membuat sebuah projek tentang lelaki Australia yang melakukan prosedur ini.
Seorang pria bernama Sean (nama samaran), yang turut serta dalam projek ini bersedia meluangkan waktunya untuk bercerita bagaimana ia melakukan "scrotox".
Baca juga: 7 Kesalahan Umum Pria Saat Kencan Pertama
Setelah tim mengoleskan krim bius pada bagian vitalnya, Dr Oates menyuntik skrotum Sean dengan pelunak otot sebanyak 55 kali.
"Aku seperti merasakan dua cubitan kecil. Sebelum aku menyadarinya, semuanya sudah berakhir," ucap Sean.
Setelah itu, Sean merasa alat vitalnya sedikit kebas selama beberapa hari. Tetapi secara keseluruhan rasa kebas itu tidak terlalu menganggu.
Setelah seminggu, ia merasa bagian vitalnya menjadi berkurang keriputnya, berwarna merah, lebih penuh dan halus.
Kabar baiknya lagi, kehidupan seksual Sean juga mengalami peningkatan kualitas. Hal ini terutama karena pujian dari pasangan terhadap penampakan baru organnya.
Meski manfaat prosedur ini telah terbukti, hanya sedikit pria yang bersedia melakukan suntikan sebanyak 55 kali di area skrotumnya. apalagi, mengingat efek "scrotox" ini hanya sementara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.