Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2019, 12:59 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren busana yang lebih tertutup, yang dalam industri mode terkenal dengan istilah "modest fashion" atau busana sederhana, semakin meningkat popularitasnya.

Ini terbukti dengan tingginya minat pencarian masyarakat melalui mesin pencarian Google dengan kata kunci "modest fashion" yang telah mencapai angka 149 juta.

Sementara itu, Pinterest Ingggris melaporkan pencarian dengan istilah serupa naik sebesar 500 persen.

Terlebih lagi, pasar global untuk "modest fashion" kini telah bernilai miliaran dan angka ini hanya akan terus meningkat.

Pada 2020, diperkirakan pasar untuk busana sederhana bisa bernilai lebih dari 226 milliar pondsterling atau Rp 4.122 trilliun.

Dari video YouTube hingga koleksi high street dan karya desainer papan atas, tren "modest fashion" kini semakin merebak.

Lalu, apa itu "modest fashion" dan mengapa popularitasnya semakin meningkat?

Istilah "modest fashion" digunakan untuk menyebut pakaian yang lebih menutupi bentuk tubuh atau tidak menonjolkan bentuk tubuh.

Produk "modest fashion" biasanya terdiri dari jilbab dan kerudung, atasan berlengan panjang dan celana panjang, jaket dan gaun yang menampilkan potongan sederhana.

Biasanya, pakaian ini dikenakan karena alasan agama atau budaya. Namun, bisa saja untuk mencapai estetika yang lebih sederhana.

Munculnya tren busana sederhana, khususnya di kalangan wanita muda yang religius, lahir karena kebutuhan akan pilihan pakaian yang lebih modis.

Semakin banyak perancang muslim dan bintang media sosial memutuskan untuk mengisi kesenjangan yang mereka temui di pasar, menggunakan platform mereka untuk mendapatkan pengaruh dan mendirikan toko online.

Baca juga: Bergaya Fashionable ke Kantor dengan Busana Muslim

Instagram dibanjiri dengan para influencer yang memasarkan "modest fashion", termasuk orang-orang seperti Maria Alia dan Habiba da Silva hingga Dian Pelangi.

Dian Pelangi, desainer dari Indonesia yang memiliki hampir 5 juta pengikut di akun Instagramnya , telah dijuluki "tour de force " dalam dunia mode oleh "Business of Fashion".

Julukan tersebut ia peroleh berkat kesuksesannya menggelar peragaan busana di Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Australia, Dubai, Mesir, Kuwait dan Yordania.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com