KOMPAS.com - Sejumlah brand dunia mulai menunjukkan kepeduliannya terhadap keberlangsungan lingkungan. adidas menjadi salah satunya.
Seperti dilansir laman adidas, koleksi Futurecraft.Loop akan menjadi sepatu lari yang bisa didaur ulang 100 persen.
Bersama Parley for the Oceans, adidas memperkenalkan sepatu dengan bagian upper dibuat dari benang dan filamen.
Material tersebut didaur ulang dari sampah plastik laut, dan jaring ikan laut dalam yang ilegal. Sepatu itu diperkenalkan pada 2015.
Sementara, pada 2019 adidas akan memproduksi 11 juta pasang sepatu dengan sampah-sampah plastik di laut.
Sampah yang digunakan adalah sampah-sampah dari pantai, pulau terpencil, hingga komunitas pesisir.
Baca juga: BAPE X NBHD X adidas, Seperti Apa Jadinya?
Menggunakan bahan-bahan premium dari Parley, adidas memperkuat komitmennya dalam hal strategi keberlanjutan.
Executive Board Member adidas, Eric Liedtke mengatakan, mengumpulkan sampah-sampah plastik dari sistem adalah langkah pertama.
View this post on InstagramA post shared by Beyefendiler Kulübü (@beyefendilerkulubu) on Apr 19, 2019 at 6:02am PDT
Namun, pihaknya tak akan hanya berhenti di sana. Banyak orang membuang sepatunya ketika sudah jelek, dan sepatu-sepatu itu akan berakhir di tempat sampah.
Pada akhirnya, atmosfer akan tercekik dengan kelebihan karbon atau lautan dipenuhi dengan sampah plastik.
"Tahap berikutnya adalah mengakhiri konsep 'sampah' seluruhnya. Mimpi kami adalah kita bisa menggunakan sepatu yang sama terus menerus," ujar dia.
Futurecraft.Loop dirancang sebagai sepatu lari pertama yang bisa dibuat kembali.
Disebutkan, ini adalah bagian dari tanggungjawab adidas terhadap produk-produknya.
Material mentah Futurecraft.Loop bisa digunakan kembali lagi dan lagi. Tidak hanya menjadi botol minum atau tote bag, tapi kembali menjadi sepatu lari.
"Ini membuktikan kami bisa membuat sepatu lari dengan performa tinggi yang tidak perlu dibuang," kata Liedtke.
Futurecraft.Loop dibuat menggunakan satu jenis material dan tanpa lem.
Setiap komponen dibuat dari thermoplastic polyurethane yang bisa digunakan kembali.
Baca juga: Enam Sepatu adidas Game of Thrones Meluncur
Bahan tersebut dipintal menjadi benang, dijahit, dibentuk, dan disatukan menjadi boost midsole menggunakan teknologi speedfactory adidas.
Ketika sepatu tersebut sudah harus dibuang atau diganti, mereka dikembalikan ke adidas kemudian dibersihkan, dileburkan menjadi material untuk membuat sepatu baru.
Tentunya, tanpa sedikitpun material yang terbuang.
"Ini tentang gabungan seni, ilmu pengetahuan, teknologi, kemanusiaan, keahlian teknik, hingga keahlian seni kerajinan."
"Sepatu ini mewujudkan kreativitas untuk menciptakan kondisi dunia yang kita ingin lihat," kata SVP Creative Direction & Future adidas, Paul Gaudio.
Sepatu Futurecraft.Loop pertama akan diluncurkan sebagai bagian dari program beta global dengan 200 creator di beberapa kota besar di dunia.
Baca juga: Nike dan Adidas Rajai Pasar Sneaker Resale, Mana yang Termahal?
Pihak adidas kemudian akan menantang mereka untuk berlari menggunakan sepatu tersebut dan mengembalikan sepatunya.
Mereka kemudian akan memberikan feedback tentang pengalaman menggunakan sepatu tersebut.
Masukan yang diterima akan menjadi landasan untuk dirilis lebih luas yang ditargetkan pada Spring/Summer 2021 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.