Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2019, 14:50 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

2. Beli pakaian renang yang terbuat dari Econyl

Bahan daur ulang paling umum yang akan diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir adalah Econyl.

Kain yang diluncurkan pada tahun 2011 ini terbuat dari serat nilon regenerasi yang seluruhnya terbuat dari produk limbah, termasuk jaring ikan bekas, sisa kain, plastik industri dan limbah nilon.

Beberapa merek pakaian renang kini telah beralih ke bahan yang sadar lingkungan, termasuk merek Mara Hoffman dan Solid & Striped.

Menggunakan bahan inventif mengurangi jejak karbon garmen hingga 80 persen, dan memiliki potensi untuk daur ulang tanpa batas.

"Ada begitu banyak limbah di lingkungan kita sehingga kita harus menemukan cara untuk memanfaatkan apa yang sudah kita miliki daripada terus mengurangi sumber daya alam demi membuat serat sintetis baru," ucap Vocking.

Baca juga: Fast Fashion, Tren Mode yang Lestarikan Sifat Konsumtif?

Pada bulan Maret, merek "Reformation" asal AS juga meluncurkan garis pakaian renang ramah lingkungan yang dibuat dari 78 persen Econyl, menghemat hingga 20,0lbs karbon dioksida, 31,0 galon air dan 3,5lb limbah dalam setiap produk.

Merek ini juga telah melangkah lebih jauh untuk membuat pakaian renang lebih berkelanjutan dengan menyuplai tas cuci Guppyfriend.

Meskipun pakaian renang daur ulang membantu memberantas kerusakan lingkungan dan menciptakan sistem sirkulasi yang lebih sukses, serat mikro masih menjadi masalah.

Menurut pihak label "Reformation", pencucian apa pun yang terbuat dari sintetis, bahkan barang-barang daur ulang, masih bisa menyalutkan serat mikro ke lautan.

Namun, produk tas cuci dapat menjadi alat untuk menangkap serat mikro saat pakaian renang berada di mesin cuci.

Tas cuci dapat bertindak sebagai filter, bahkan untuk serat mikro paling kecil. Ini membantu kita untuk melepas dan membuang partikel plastik dengan aman setelah siklus usai.

"Kami masih belajar lebih banyak tentang serat mikro yang merupakan masalah untuk serat alami dan sintetis, tetapi ini juga layak dipertimbangkan untuk mencuci pakaian renang," kata Vocking.

Dengan kata lain, pakaian renang yang berkelanjutan berarti meminimalisir sampah plastik di laut.

Dengan begitu, produsen pakaian renang diharapkan lebih mempertimbangkan hal ini tanpa mengesampingkan fungsi estetika gaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com