Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 12/10/2022, 18:25 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, hubungan seks tidak bisa dilakukan begitu saja.

Ada pasangan-pasangan yang menganggap pelumas sebagai item penting untuk mendapatkan kualitas seks yang lebih baik.

Kini, banyak toko-toko menjual pelumas yang tentunya menjadi "angin segar" bagi pasangan suami-istri. 

Bahan-bahan yang digunakan pun biasanya telah teruji di laboratorium dan aman untuk organ intim pria dan wanita.

Tapi bagaimana orang jaman dahulu menggunakan pelumas?

Bahan apakah yang mereka pakai?

Rupanya sebelum ada pelumas yang dijual di toko, orang-orang menggunakan bahan alami yang juga bisa gunakan saat ini.

Apa sajakah?

1. Minyak zaitun

Berdasarkan sejarah, orang-orang Yunani kuno sangat aktif melakukan kegiatan seksual.

Untuk meningkatkan kehidupan seks, mereka menggunakan minyak zaitun sebagai pelumas.

Minyak zaitun dipakai sebagai pelumas sejak 350 SM, berbarengan dengan meningkatnya popularitas alat bantu seks seperti dildo.

Dildo ala Yunani kuno itu terbuat dari kulit empuk yang dibalur dengan minyak zaitun.

Ahli seks percaya minyak zaitun menjadi pelicin bagi orang Yunani dan Romawi kuno sekaligus alat kontrasepsi.

Seperti yang disebutkan oleh Aristoteles dalam satu teks, minyak zaitun dipercaya dapat mencegah kehamilan.

Oleh karena itu, bahan ini dirasa efektif sebagai pelumas dan "pengaman" hingga hari ini.

"Pelumas seksual telah ada selama berabad-abad," ucap Dr Sherry A. Ross, pakar Kesehatan Wanita.

Menurutnya, dulu minyak zaitun sudah tersedia dan sangat efektif sebagai pelumas alami.

"Di zaman modern, minyak zaitun masih digunakan sebagai pelumas seksual yang layak dan populer," tambahnya,

Namun, bahan ini tidak aman untuk digunakan bersama kondom berbasis lateks atau dental dam, karena menyebabkan lateks rusak.

2. Rumput laut

Menurut ahli botani Ryan Drum, orang-orang di Jepang, Korea, dan China telah menggunakan zat yang berasal dari rumput laut sebagai pelumas sejak ribuan tahun lalu.

Mereka merebus rumput laut merah untuk menghasilkan cairan lengket yang disebut karagenan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com