Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2019, 12:12 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Menurut Dr Laffin, pakar jantung selalu memikirkan pencegahan primer dan sekunder terkait serangan. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pencegahan primer. Setelah itu, dokter akan melakukan tindakan sekunder pada pasien.

Namun, hal terpenting adalah mencegah munculnya faktor risiko serangan jantung itu sendiri atau melakukan pencegahan primordial.

Menurut Laffin cara ini bisa dilakukan dengan mengubah kondisi sosial dan lingkungan yang dapat mengembangkan dan meningkatkan faktor risiko.

Ini adalah hal-hal yang dapat kita kendalikan seperti rutin berolahraga, makan makanan bergizi, tidak merokok, mengelola stres dan tekanan darah, serta cukup istirahat.

Pencegahan dini juga mencakup pemberian edukasi tentang kebiasaan yang membuat kita berisiko terkena penyakit kardiovaskular.

Berikut beberapa kebiasaan yang dapat mengundang penyakit kardiovaskular.

  • Kegemukan
  • Pola makan yang buruk dan kurang olahraga
  • Diabetes tipe 2'Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol Tinggi
  • Merokok
  • Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular

Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari Agar Jantung Tetap Sehat

Risiko serangan jantung

Serangan jantung dapat terjadi pada siapa saja tetapi risikonya sangat tinggi ketika genetika berperan.  Pencegahan awal sangat penting bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Risiko penyakit jantung bawaan ditentukan dengan kondisi saudara laki-laki tingkat pertama seperti ayah, saudara laki-laki, di bawah usia 55 tahun dengan riwayat serangan jantung atau stroke.

Ini bisa juga berawal dari saudara perempuan tingkat pertama seperti ibu, saudara perempuan atau anak perempuan di bawah usia 65 dengan serangan jantung atau riwayat stroke.

"Ketika kita berbicara tentang orang muda yang mengalami serangan jantung, penting untuk mendiskusikan secara individual berdasarkan faktor risiko," kata Dr. Laffin.

Menurutnya, ini tentang melakukan percakapan yang jujur dan tidak menyepelekan soal usia, terutama jika kita telah memiliki gejalanya.

Pedoman kesehatan merekomendasikan orang yang berusia 20 hingga 39 tahun tanpa risiko genetik agar melakukan pemeriksaan setiap empat hingga enam tahun.

Bagi mereka yang memiliki risiko genetik, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter lebih awal.

Baca juga: Peliharalah Kebiasaan Sederhana Ini, demi Jantung yang Sehat...

Pada akhirnya, penting untuk memahami faktor apa yang membuat kita berisiko terkena serangan jantung, seperti - tekanan darah tinggi, obesitas,  atau indeks massa tubuh yang tidak sehat. Setelah itu, kita harus berusaha untuk menanganinya lebih awal.

"Apa pun yang bisa kita lakukan sejak dini, itu semakin baik. Kita perlu menetapkan kebiasaan yang baik untuk diri kita sendiri dan untuk anak-anak kita, terutama dengan bagaimana obesitas turut mempengaruhi risiko ini,"  kata Dr. Laffin. 

Menurut Dr Laffin, peningkat tinggi jumlah dari orang dewasa muda yang mengalami serangan jantung adalah bukti bahwa gaya hidup kita perlu diubah.

"Hanya sedikit  orang muda yang menganggap faktor-faktor risiko ini dengan serius. Tapi kita harus agresif tentang modifikasi faktor risiko, atau tingkat serangan jantung pada orang muda akan terus meningkat," kata Dr Laffin.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com