Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak Kalori yang Dibakar Makanan Pedas?

Kompas.com - 01/05/2019, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth,

KOMPAS.com - Sebagian besar orang Indonesia pasti merasa kurang jika dalam menu makanannya tidak ada cabai atau sambal.

Selain menambah selera makan, banyak orang yang sengaja selalu menambahkan sambal karena meyakini rasa pedas bisa membantu menurunkan berat badan.

Kandungan capsaicin, zat yang menghasilkan rasa pedas dan panas dalam cabai diklaim mampu membantu mengurangi lemak tubuh.

Ini memang terlihat masuk akal. Pasalnya, saat makan pedas tubuh kita mengeluarkan keringat, efek yang mirip ketika kita berolahraga.

Penelitian menunjukkan konsumsi capsaicin, biasanya dalam bentuk pil terkonsentrasi, dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

Kalori yang dibakar dari peningkatan metabolisme sekitar 50 hingga 70 kalori ekstra setiap hari. Jumlah tersebut setara dengan kalori pada pizza potongan besar.

Baca juga: Mengapa Makanan Pedas Bikin Kita Ingusan?

Sebuah penelitian membuktikan sensasi panas dari capsaicin mendorong kinerja metabolisme tubuh hingga lima persen. Peningkatan itu menghasilkan pembakaran lemak hingga 16 persen.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa capsaicin memiliki efek termogenik yang dapat membuat tubuh membakar ekstra kalori selama dua puluh menit setelah makan.

Namun, menurut meta analisis data 2018 dari peneliti Hungaria mengklaim efek itu hanya terjadi pada orang dengan indeks massa tubuh 25 atau lebih tinggi.

Capsaicin dapat membantu kita menurutkan berat badan dengan cara mengaktifkan lemak cokelat, yang membantu menaikan suhu tubuh dan membakar kalori.

Senyawa ini juga membantu kita mengontrol tingkat insulin serta mengatur nafsu makan.

Baca juga: Ingin Langsing? Coba Konsumsi Makanan Ini saat Sarapan

Walau begitu jangan mengandalkan capsaicin untuk menurunkan berat badan.

"Manfaatnya untuk menurunkan berat badan terlalu kecil daripada efek sampingnya," kata pakar obesitas Spencer Nadolsky.

Terlalu banyak mengonsumsi suplemen capsaicin dapat menyebabkan kram perut, maag serta iritasi lambung dan sensai terbakar.

Capsaicin juga dapat mempengaruhi pola tidur kita dengan mengubah suhu tubuh. Jadi, meski kita tak merasa sakit perut saat mengonsumsi makanan pedas, kita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat tidur pulas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth,
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com