Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Joko, Sukses Dagang Mukena Bermotif Khas Bali

Kompas.com - 02/05/2019, 06:29 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Jauh banget. Gelang-gelang itu Rp 1.000 bisa dijual (online) Rp 7.000 sampai Rp 10 ribu," kata Joko.

Sejak saat itulah ia memutuskan untuk menjual aksesori secara online dan ternyata mendapat respons yang positif dari pasar. Hingga kemudian pada 2013 mukena Bali akhirnya 'booming'.

"Dari sana, oh ternyata mukena Bali sangat dikenal di luar, akhirnya kami jual," ucapnya.

Motif bunga khas Bali

Joko memandang, Bali sangat dikenal luas dengan pakaian-pakaiannya yang berbahan rayon. Untuk itu, busana berbahan rayon menjadi fokusnya.

Dari segi motif, Joko menilai sentuhan etnik menjadi nilai tambah bagi mukena Bali. Sebab, sejumlah daerah penghasil mukena cenderung memasarkan mukena polos.

Untuk itulah, mukena dan busana muslim dari Kampung Souvenir banyak memakai motif bunga sebagai salah satu motif khas Bali.

"Lebih banyak ke bunga-bunga karena Bali banyak bunga, lalu motif tato," ucap Joko.

Hingga saat ini, Kampung Souvenir sudah memiliki lebih dari 30 jenis motif. Biasanya, jenis motif tak hanya diaplikasikan pada mukena melainkan juga pada produk lainnya, misalnya gamis.

Seri 'Hana', misalnya, terdiri dari gambar bunga warna-warni yang dikelilingi sulur-sulur daun. Hana terdiri dari 10 jenis warna berbeda.

Sementara seri lainnya, misalnya seri 'Azizah', memililiki pola bunga berdaun lebardengan titik-titik dan motif spiral kecil di sekitarnya.

Seri-seri produk Kampung Souvenir banyak menggunakan nama perempuan. Ternyata, ada alasan di balik itu.

"Tipsnya (pemilihan nama), nama bayi wanita cantik," seloroh Joko.

Joko bukan tak pernah mencapai titik terendah dalam usahanya. Pada 2014, misalnya, ia pernah mengalami penurunan permintaan mukena yang cukup drastis.

Setelah ditelusuri, ternyata sejumlah toko lain sudah mulai mengeluarkan tren busana lain. Sementara ia saat itu merasa sudah di zona nyaman karena mukena Bali yang dijualnya cukup diminati.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com