Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2019, 11:08 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini, kita sudah banyak membahas dampak kesehatan fisik dari olahraga. Manfaat olahraga terhadap kebugaran fisik memang sangat baik, namun manfaat yang didapatkan ternyata lebih dari itu.

Sebuah studi terbaru tentang olahraga, memori dan penuaan, menemukan bahwa olahraga moderat bisa meningkatkan fungsi otak dan kemampuan kita mengingat nama-nama serta informasi sejenis.

Efek ini bisa diakumulasikan dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan kemampuan otak dalam mengingat sesuatu.

Para peneliti berpikir bahwa pada usia dewasa, otak manusia cenderung membaik dari segi struktur dan fungsi, terutama jika dibandingkan dengan jaringan lunak seperti otot yang terus bertumbuh dan menyusut sebagai respons langsung dari bagaimana kita menjalani hari.

Namun, eksperimen yang lebih baru menunjukkan bahwa otak orang dewasa faktanya bisa menyambung dan membentuk kembali secara sendirinya lewat berbagai cara, tergantung dari gaya hidup kita.

Nah, olahraga bisa berdampak secara langsung terhadap otak kita.

Pada eksperimen terhadap binatang, olahraga bisa meningkatkan produksi neurokimia dan angka pertumbuhan neuron baru pada otak dewasa dan meningkatkan kemampuan berpikir binatang.

Sama halnya dengan manusia, sejumlah studi menunjukkan bahwa olahraga rutin bisa memperbesar volume hipokampus, bagian kunci dari jaringan memori otak. Olahraga juga disebut dapat meningkatkan banyak aspek terkait cara berpikir seseorang.

Namun, ada sejumlah pertanyaan substansial terkait olahraga dan otak, termasuk di antaranya waktu olahraga yang dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan pada otak, apakah efek tersebut hanya dalam jangka pendek atau panjang, serta apakah bisa menjadi permanen jika olahraga dilakukan secara rutin.

Isu spesifik tersebut menggugah para ilmuwan dari University of Maryland. Pada 2013 mereka mempublikasikan studi dengan partisipan para orang dewasa untuk melihat efek jangka panjang dari olahraga terhadap porsi keterlibatan otak dalam memproses memori semantik.

Adapun memori semantik adalah pengetahuan kita tentang dunia dan budaya dengan manusia sebagai bagian darinya.

Ini merepresentasikan konteks hidup kita, proses membangun konsep dan nama-nama yang umum, seperti "seperti apakah warna biru?" dan "siapa itu Ringo Starr?".

Ini juga bisa berlangsung sebentar saja. Seiring bertambahnya usia, memori semantik seringkali menjadi salah satu memori pertama yang dihilangkan.

Namun, para ilmuwan dari Maryland menemukan lewat studi mereka bahwa program jalan di atas treadmill selama 12 minggu bisa mengubah porsi kerja otak terhadap memori semantik.

Setelah olahraga empat bulan, keaktifan bagian-bagian otak tersebut selama tes memori semantik berkurang. Hal ini adalah hasil yang diinginkan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com