KOMPAS.com - Banyak orang yang ingin meraih keuntungan pribadi dengan kebohongan.
Entah untuk menghindari pajak, mengedit foto sedemikian rupa, hingga korupsi dan selingkuh, mereka bisa saja berbohong tanpa rasa bersalah.
Sebenarnya, apa motif orang-orang melakukan kebohongan?
Menurut psikolog William Pollack, para pria cenderung berusaha untuk menyangkal apapun yang membuat mereka malu. Itu sebabnya mereka lebih suka menutupi fakta.
Kaum adam memang memiliki sikap kompetitif tinggi, baik dalam hal olahraga atau keuangan. Mereka juga sangat takut pada rasa malu.
"Ini terikat pada kode maskulinitas. Jika mereka dipermalukan oleh orang lain, maka mereka merasa lebih rendah dari laki-laki lainnya,” kata Pollack.
Menurut Pollack, ini terutama berlaku bagi para atlet yang diharapkan selalu menang.
Tapi, selalu menang adalah standar yang mustahil. Bahkan, pembalap sekelas Lance Amstrong pun yang ketahuan memakai doping saat kejuaraan Tour de France.
Sekali seorang pria berbohong, ia akan terus melakukannya, bukan dengan melupakan tapi mengesampingkan fakta sebenarnya.
Padahal, menyembunyikan suatu fakta dapat melukai kekuatan otak, kesehatan dan kebahagiaan.
1. Membuat cemas
Saat menyimpan sebuah fakta atau rahasia, secara alami kita mencoba mendorongnya keluar dari pikiran sehingga kita tidak mengungkapkan semuanya pada waktu yang salah.
Sayangnya hal itu justru hanya membuat kita semakin memikirkannya. Hal itu diyakini berkontribusi terhadap gangguan stres pasca-trauma, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Baca juga: Hai Perempuan, Lakukan Ini untuk Bangkit dari Trauma Kekerasan...
2. Mengalihkan perhatian
Menyembunyikan kebenaran seperti sebuah kantor yang dipenuhi cahaya menyilaukan atau kebisingan yang sangat mengganggu fokus kerja.