KOMPAS.com – Denim selama ini dikenal sebagai atribut fesyen sepanjang masa. Pemakainya pun tidak terbatas umur. Baik dewasa, muda, hingga anak-anak.
Begitu pun dalam sisi desain. Berbagai kreativitas dan inovasi terus dihadirkan. Seperti yang dilakukan Zaemerci, sebuah merek denim produksi Bandung.
Sang pemilik Zaemerci, M Abdau Zaki Priyambodo mengatakan, salah satu keunikan yang diangkat dalam denimnya adalah kearifan lokal Indonesia.
Ia menggabungkan, desain denim yang selama ini polos dengan corak batik maupun tenun khas Indonesia.
Ia juga menamai produknya Denim Nusantara.
“Ada formula dan teknis khusus yang kami lakukan sehingga mampu menghasilkan corak motif di atas kain denim,” ujar Zaki kepada Kompas.com di Bandung, akhir pekan lalu.
Baca juga: Indahnya kain Indonesia dalam Senandung Nusantara di London
Teknik tersebut dinamai cabut warna. Yakni proses mengurangi warna dasar denim, sehingga efeknya lebih permanen. Berbeda dengan sablon, yang ditempelkan di atas kain.
Motif yang diangkat pun beragam, dari mulai parang hingga corak dayak.
Ada pula motif yang terinspirasi dari bangunan cagar budaya di Jawa Barat, Gedung Sate atau Jembatan Pasupati Bandung.
View this post on Instagram
“Sampai sekarang sudah ada 10-15 artikel, ada kemeja, jaket, kimono, outer, blazer, all about denim,” tutur anggota Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) ini.
Dari berbagai artikel, yang paling favorit adalah kemeja tanpa daun kerah atau pola kerah ciang i.
Pakaian ini cocok digunakan dalam acara formal maupun santai.
Pakaian jenis ini sangat diminati pemuda usia 25-35 tahun. Itu terlihat dari siluet pakaian yang kekinian dan ditujukan untuk anak muda.
Bahkan, untuk beberapa artikel, ia tidak menggunakan sambungan.
Baca juga: Tampil Stylish dengan Batik di Hari Raya ala Danar Hadi