Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2019, 08:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber NPR

Keputusan itu sebagian besar memang terjadi karena iman mereka. Mereka sepakat untuk menyimpan hubungan intim hanya setelah mereka resmi menikah.

Jadi, mereka membuat beberapa aturan: bukan hanya tanpa seks, tapi juga tanpa ciuman. Tak hanya hingga pertunangan, tapi hingga hari pernikahan.

Mereka pun sampai membicarakan bagaimana agar langkah-langkah itu bisa dilakukan.

Cara ini, berbincang dengan pasangan soal kapan bisa mulai berhubungan intim, mungkin tidak berlaku bagi semua orang.

Tapi, bagi Laura dan Adam, hal itu perlu dibicarakan untuk membantu mereka tetap pada rencana.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Hubungan Seks yang Ideal?

"Jika kita tidak mencium satu sama lain, maka kita tidak akan melangkah lebih jauh. Begitu, bukan?" kata Adam.

Menyimpan semuanya untuk hari pernikahan membuat sentuhan-sentuhan terasa lebih intim dan lebih erotis.

"Seperti berpegangan tangan dan berpelukan adalah hal besar bagi kami, mungkin terlalu besar," kata Laura.

Adam dan Laura mengatakan, mereka pernah mencium orang lain pada hubungan masa lalu. Tetapi keduanya tidak pernah melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan.

Jadi mereka tahu bahwa terlepas dari keinginan mereka, akan ada masa belajar.

Mereka menghabiskan waktu menjalani konseling pranikah dengan para pendeta dan istri mereka, yang tidak merasa pembicaraan soal hubungan intim adalah hal tabu.

Hari Minggu sebelum pernikahan, istri pendeta Laura mendatanginya dengan tas -diisi dengan baby oil, pelumas dan benda-benda lainnya yang tak pernah dipikirkannya.

Laura mengenang itu sambil tertawa. Mereka merasa beruntung berada di sekitar orang-orang baik.

Keluarga maupun kerabatnya di gereja terbuka dan tidak menghakimi ketika bicara tentang seks. Sesuatu yang mungkin tidak semua orang temukan di komunitas mereka.

"Ini membuat saya tidak merasakan beban. Namun, aku setuju dengan beberapa hal yang kubaca. Aku pikir kami perlu membicarakannya lebih lanjut," kata dia.

Halaman:
Baca tentang
Sumber NPR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com