Puasa intermiten juga efektif menurunkan berat badan hingga delapan persen dan menurunkan massa lemak hingga 16 persen.
Selain itu, puasa ternyata lebih efektif daripada membatasi kalori dalam meningkatkan kehilangan lemak sekaligus menjaga jaringan otot.
Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah sejenis hormon protein yang penting untuk banyak aspek kesehatan.
Penelitian juga menunjukkan hormon kunci ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan dan kekuatan otot.
Beberapa penelitian telah menemukan puasa secara alami dapat meningkatkan kadar HGH.
Satu studi pada 11 orang dewasa sehat menunjukkan puasa selama 24 jam secara signifikan meningkatkan kadar HGH.
Riset lain yang meneliti sembilan pria menemukan puasa hanya dua hari dapat menyebabkan lima kali lipat peningkatan produksi HGH.
Baca juga: Lensa Kontak Pintar, Mampu Pantau Kadar Gula Darah
Puasa juga dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin yang stabil sepanjang hari.
Inilah yang dapat mengoptimalkan kadar HGH. Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan kadar insulin dapat mengurangi kadar HGH.
Beberapa penelitian pada hewan telah menemukan puasa dapat memperpanjang umur.
Dalam satu penelitian, tikus yang berpuasa setiap hari mengalami perlambatan penuaan dan harapan hidup yang meningkat hingga 83 persen.
Penelitian pada hewan lain juga menemukan puasa efektif dalam meningkatkan umur panjang dan tingkat kelangsungan hidup.
Namun, penelitian saat ini masih terbatas pada penelitian pada hewan.
Baca juga: Daftar Negara dengan Usia Harapan Hidup Tertinggi, Bagaimana Indonesia?
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana puasa dapat berdampak pada umur panjang dan penuaan pada manusia.
Riset menemukan puasa bermanfaat untuk pengobatan dan mencegah kaker.
Faktanya, penelitian yang dilakukan pada tikus mengklaim puasa membantu menghalangi pembentukan tumor.
Demikian pula, sebuah penelitian dengan tabung reaksi menunjukkan puasa dapat menghambat sel kanker yang sama efektifnya dengan kemoterapi dalam menunda pertumbuhan tumor.
Riset tersebut juga membuktikan, puasa dapat meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.
Namun, masih diperlukan riset tambahan untuk melihat bagaimana puasa dapat mempengaruhi perkembangan dan pengobatan kanker pada manusia.
Baca juga: Makanan Sehat untuk Cegah Kanker Payudara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.