Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Fungsi Otak hingga Kesehatan Jantung, Ini 8 Manfaat Puasa

Kompas.com - 06/05/2019, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Puasa telah menjadi tradisi di beberapa budaya dan agama.

Umumnya, puasa dilakukan dengan menahan lapar dan haus untuk jangka waktu tertentu.

Namun, ada banyak cara puasa yang berbeda. Ada jenis puasa yang dilakukan selama 24-72 jam.

Namun, ada juga metode puasa intermiten yang melibatkan siklus antara periode makan dan puasa, mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari sekaligus.

Terlepas dari metode mana yang diambil, berpuasa telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari menurunkan berat badan, hingga meningkatkan fungsi otak.

Baca juga: Konsumsi Susu Penuhi Kebutuhan Nutrisi Saat Puasa

Berikut delapan manfaat kesehatan dari puasa yang telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan.

1. Meningkatkan kontrol gula darah

Puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah. Manfaat ini tentu sangat berguna bagi penderita diabetes.

Faktanya, riset yang dilakukan pada 10 penderita diabetes tipe 2 menunjukkan, puasa intermiten jangka pendek secara signifikan dapat menurunkan kadar gula.

Riset lain juga menemukan puasa interminten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori untuk mengurangi insulin.

Mengurangi resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Ini memungkinkan tubuh untuk memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh dengan lebih efisien.

Penurun gula darah potensial saat puasa juga bisa membantu menjaga gula darah tetap stabil, mencegah lonjakan dan penignkatan kadar gula darah.

Namun, beberapa penelitian telah menemukan puasa dapat memengaruhi kadar gula darah secara berbeda untuk pria dan wanita.

Sebagai contoh, satu studi kecil yang dilakukan selama tiga minggu menunjukkan mempraktikkan puasa pada hari-hari yang berbeda, mengganggu kontrol gula darah pada wanita tetapi tidak berpengaruh pada pria.

2. Mencegah inflamasi 

Inflamasi atau peradangan adalah proses kekebalan normal yang digunakan untuk membantu melawan infeksi.

Namun, jika terjadi secara kronis dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan.

Baca juga: Cara Menghemat Anggaran Selama Bulan Puasa

Penelitian menunjukkan peradangan juga terlibat dalam perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker dan rheumatoid arthritis.

Beberapa penelitian telah menemukan puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan.

Riset yang meneliti 50 orang dewasa sehat menunjukkan puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan menurunkan tingkat penanda inflamasi.

Studi kecil lain menemukan efek yang sama ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.

Terlebih lagi, satu penelitian pada hewan menemukan diet yang rendah kalori untuk meniru efek puasa dapat mengurangi tingkat peradangan, dan bermanfaat dalam pengobatan multiple sclerosis, kondisi peradangan kronis.

3. Meningkatkan kesehatan jantung

Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, terhitung sekitar 31,5 persen kematian secara global.

Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian telah menemukan mempraktikan puasa ke dalam rutinitas kita sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Satu studi kecil mengungkapkan puasa delapan minggu secara selang-seling dapat mengurangi kadar kolesterol jahat atau LDL sebesar 25 persen dan trigliserida sebesar 32 persen.

Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Kolesterol, Apa Saja?

Riset lain yang meneliti 110 orang dewasa dengan berat badan berlebih menunjukkan puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis secara signifikan menurunkan tekanan darah.

Selain itu kadar trigliserida darah, kolesterol total dan kolesterol jahat atau LDL pun menurun.

Satu penelitian pada 4.629 orang membuktikan puasa dapat menurunkan risiko penyakit arteri koroner dan risiko diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

4. Meningkatkan fungsi otak

Beberapa penelitian telah menemukan puasa dapat memiliki efek yang kuat pada kesehatan otak.

Satu riset pada tikus menunjukkan mempraktekkan puasa intermiten selama 11 bulan meningkatkan fungsi otak dan struktur otak.

Penelitian pada hewan lain telah melaporkan puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel-sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Puasa juga bisa membantu mencegah gangguan neurodegeneratif karena manfaatnya yang mampu mencegah peradangan.

Secara khusus, penelitian pada hewan menunjukkan puasa dapat melindungi dan meningkatkan hasil untuk kondisi seperti penyakit alzheimer dan parkinson.

Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.

5. Membantu penurunan berat badan

Banyak orang yang ingin memiliki tubuh ideal mempraktikan puasa sebagai cara cepat untuk menurunkan berat badan.

Secara teori, tidak mengonsumsi makanan atau minuman akan mengurangi asupan kalori keseluruhan, yang dapat menurunkan berat badan dari waktu ke waktu.

Beberapa penelitian juga menemukan puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin.

Kondisi ini dapat memacu penurunan berat badan.

Baca juga: Masak Makanan Sehat, Pria Ini Turun Berat Badan Hampir 50 Kg

Bahkan, riset menunjukan puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga sembilan persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.

Riset lain menemukan puasa intermiten selama 3-12 minggu juga efektif menurunkan berat badan dengan membatasi kalori secara keseluruhan.

Puasa intermiten juga efektif menurunkan berat badan hingga delapan persen dan menurunkan massa lemak hingga 16 persen.

Selain itu, puasa ternyata lebih efektif daripada membatasi kalori dalam meningkatkan kehilangan lemak sekaligus menjaga jaringan otot.

6. Meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah sejenis hormon protein yang penting untuk banyak aspek kesehatan.

Penelitian juga menunjukkan hormon kunci ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan dan kekuatan otot.

Beberapa penelitian telah menemukan puasa secara alami dapat meningkatkan kadar HGH.

Satu studi pada 11 orang dewasa sehat menunjukkan puasa selama 24 jam secara signifikan meningkatkan kadar HGH.

Riset lain yang meneliti sembilan pria menemukan puasa hanya dua hari dapat menyebabkan lima kali lipat peningkatan produksi HGH.

Baca juga: Lensa Kontak Pintar, Mampu Pantau Kadar Gula Darah

Puasa juga dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin yang stabil sepanjang hari.

Inilah yang dapat mengoptimalkan kadar HGH. Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan kadar insulin dapat mengurangi kadar HGH.

7. Memperpanjang harapan hidup

Beberapa penelitian pada hewan telah menemukan puasa dapat memperpanjang umur.

Dalam satu penelitian, tikus yang berpuasa setiap hari mengalami perlambatan penuaan dan harapan hidup yang meningkat hingga 83 persen.

Penelitian pada hewan lain juga menemukan puasa efektif dalam meningkatkan umur panjang dan tingkat kelangsungan hidup.

Namun, penelitian saat ini masih terbatas pada penelitian pada hewan.

Baca juga: Daftar Negara dengan Usia Harapan Hidup Tertinggi, Bagaimana Indonesia?

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana puasa dapat berdampak pada umur panjang dan penuaan pada manusia.

8. Mencegah kanker

Riset menemukan puasa bermanfaat untuk pengobatan dan mencegah kaker.

Faktanya, penelitian yang dilakukan pada tikus mengklaim puasa membantu menghalangi pembentukan tumor.

Demikian pula, sebuah penelitian dengan tabung reaksi menunjukkan puasa dapat menghambat sel kanker yang sama efektifnya dengan kemoterapi dalam menunda pertumbuhan tumor.

Riset tersebut juga membuktikan, puasa dapat meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.

Namun, masih diperlukan riset tambahan untuk melihat bagaimana puasa dapat mempengaruhi perkembangan dan pengobatan kanker pada manusia.

Baca juga: Makanan Sehat untuk Cegah Kanker Payudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com