Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pertimbangan Konsumen di AS soal Memberi Uang Tip

Kompas.com - 07/05/2019, 07:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Wisnubrata

Tim Redaksi

CORPUS CHRISTI, KOMPAS.com - Saat bertransaksi, konsumen di sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat terbiasa memberikan uang tip. Tip diberikan sebagai salah satu bentuk apresiasi ketika konsumen merasa puas dengan layanan tertentu. 

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu yang paling banyak menerapkan sistem uang tip. Para penjual makanan dan minuman biasanya menyediakan sebuah wadah kecil di meja kasir untuk menampung pemberian uang tip. 

Lantas, apa saja pertimbangan konsumen hingga akhirnya bersedia memberi uang tip? Sejumlah konsumen yang ditemui di Corpus Christi, negara bagian Texas, mengungkapkan cara penjual melayani pembeli menjadi faktor penentu utama. 

"Kalau pelayanannya bagus, orangnya ramah, kami disambut dan diajak ngobrol, biasanya kasih (uang) tip. Pembeli harus merasa senang dulu baru mau kasih uang tip," kata Gabbriella, salah satu konsumen kepada Kompas.com, Senin (6/5/2019). 

Gabbriella menjelaskan, masing-masing konsumen memang memiliki pertimbangan yang berbeda dalam memberikan uang tip. Tidak semua konsumen juga bersedia memberikan uang tip, meski dia mendapatkan layanan yang baik dan memuaskan. 

Namun, sebagian besar konsumen disebut sudah memiliki kesadaran untuk memberikan uang tip sebagai tambahan atau tanda dia merasa puas atas apa yang telah dia dapatkan. 

Louis, konsumen lainnya menyebut dirinya cukup selektif dalam memberikan uang tip. Sebelum memutuskan memberi uang tip, dia akan menilai terlebih dahulu kualitas produk yang dijual dan bagaimana penjual memperlakukan konsumennya. 

"Saya tidak ragu untuk kasih uang tip yang besar kalau semuanya sempurna," tutur Louis. 

Michelle, karyawan salah satu restoran yang bekerja sebagai kasir mengatakan, nominal uang tip yang diberikan konsumen beragam. Rata-rata, besaran uang tip berkisar dari 1 sampai 3 dollar AS. 

"Ada juga yang kasih 5 dollar AS. Paling tinggi yang pernah saya lihat itu konsumen kasih 20 dollar AS. Dia datang sekeluarga dan pesan banyak makanan. Mereka senang sama makanan dan pelayanannya di sini," ujar Michelle. 

Semua uang tip yang diterima oleh Michelle sebagai kasir akan dikumpulkan untuk kemudian dibagi secara proporsional dengan para karyawan yang bekerja di sana. Namun di banyak tempat makan lain, kata Michelle, karyawan rumah makan bisa menerima langsung uang tip dari konsumen yang mereka layani. 

"Teman saya di restoran buffet bisa dapat uang tip saja, di luar gaji, 100 dollar AS per hari," ucap Michelle. 

Adapun seiring dengan perkembangan teknologi, konsumen yang terbiasa nontunai dapat memberikan uang tip saat dia bertransaksi menggunakan kartu di mesin EDC (Electronic Data Capture). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com