JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menahan lapar dan haus seharian, banyak orang yang tidak memilih makanan secara bijak saat waktu berbuka tiba. Yang diutamakan adalah makanan berat dan minuman manis sebanyak-banyaknya.
Kalap makan ketika berbuka puasa tentu berdampak buruk bagi kesehatan.
Menurut Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah, MS. PhD, makan berlebih bisa menyebabkan gula darah meningkat secara mendadak.
Dampak langsung dari kelebihan atau kekurangan gula darah adalah efek mengantuk. Ketika kita mengantuk, aktivitas penting dan ibadah pun berpotensi dilalaikan.
"Kalau ngantuk saja bisa membuat kita tidak bisa ibadah. Jadi tata cara puasa dan makan harus yang baik dan benar, jangan berlebihan," kata Hardinsyah beberapa waktu lalu di Jakarta.
Untuk membantu tubuh dalam penyerapan glukosa secara maksimal, kita perlu memiliki sensitivitas insulin. Kadar hormon insulin dalam tubuh kita harus dipacu agar meningkat.
Ketika kenaikan gula darah tidak terkendali, lama kelamaan kita beresiko menderita diabetes.
Baca juga: Agar Puasa Lancar, Terapkan 5 Tips Berikut Ini
Makan berlebih juga tidak baik bagi lambung karena dipaksa mencerna makanan melebihi kapasitas yang biasa dicernanya.
"Yang biasa mencerna satu kilo, misalnya, sekarang lebih banyak. Akhirnya terasa sakit, radang lambung dan akan berefek ke tekanan darah, dan sebagainya," ujar Hardinsyah.
Di samping itu, makan berlebih yang berlangsung dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kegemukan dan obesitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.