KOMPAS.com - Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, lakukan olahraga dengan cara dan durasi waktu yang tepat.
Karena ingin mencapai hasil maksimal, banyak orang tidak sadar berlebihan melakukannya. Misalnya karena terbiasa lari dalam jarak 5 kilomoter, kita terlalu bersemangat dan sudah mencapai 10 kilometer.
Hari berikutnya, kita kembali melakukan olahraga melebihi interval yang biasa kita lakukan. Inilah yang bisa membuat kita mengalami rasa sakit karena olahraga di luar batas kemampuan.
“Semua orang suka dengan itu. Ini berarti terlalu banyak berolahraga dalam waktu singkat - satu hingga tiga hari, ”kata dokter jantung Michael Schaefer.
Risiko olahraga berlebihan atau overtraining bisa berupa nyeri otot yang berlangsung lebih dari dua hari.
Terkadang, gejalanya disertai dengan otot bengkak, merah dan hangat saat disentuh. Potensi cidera juga sangat tinggi.
Olahraga berlebihan umum terjadi pada atlet amatir, atlet triatlon, maraton ultra dan atlet daya tahan lainnya.
Pada orang yang bukan atlet, kesibukan dan serta tidur yang kurang juga membuat kita mengalami risiko yang sama.
“Terkadang overtraining terjadi pada orang yang baru memulai program dan melakukan terlalu banyak dan terlalu cepat dalam berolahraga,” katanya.
Baca juga: Perhatikan, 5 Tips Agar Tak Cedera saat Lari Maraton
Tanda-tanda overtraining meliputi hal berikut:
Para atlet sering berpikir mereka perlu berlatih lebih keras jika mereka mulai mengalami penambahan berat badan, ingin menaikkan kemampuan mengangkat beban, atau saat mengalami penurunan peforma.
"Itu mungkin malah membuat masalahnya menjadi lebih buruk," kata Schaefer.
Baca juga: 4 Pilihan Olahraga di Bulan Puasa
Cara mengatasinya
Menyembuhkan otot yang sakit karena olahraga berlebih biasanya cukup mudah. Luangkan waktu beberapa hari untuk beristirahat dari olahraga, maka rasa sakitnya akan hilang.
Memulihkan diri dari overtraining lebih sulit dan membutuhkan setidaknya enam hingga delapan minggu waktu untuk istirahat.