KOMPAS.com - Brady Golden tumbuh sebagai anak yang selalu memiliki tubuh besar dan gemuk. Kenaikan berat badan hari demi hari terjadi kian mantap selama sebagian besar hidupnya.
Pada kelas 4 SD beratnya mencapai 180 pon atau sekitar 81,6 kg, dan di sekolah menengah ia mencapai 350 pon atau sekitar 158,7 kg.
"Aku makan apa pun yang aku inginkan, kapan pun aku mau, dan aku nyaris tidak bergerak. Hal paling aktif yang kulakukan adalah marching band, "katanya.
Begitu masuk ke perguruan tinggi, Golden mulai merasakan efek tubuhnya yang semakin berat.
Ia menemukan bahwa dirinya terlalu besar untuk duduk di meja belajar dan terkadang merasa tidak bugar untuk masuk ke kelas.
"Aku datang ke kelas beberapa menit setelah bel masuk, berkeringat dan kehabisan nafas. Aku menemukan bahwa aku tidak tertarik dengan jurusanku, jadi aku keluar," ujarnya.
Namun, seolah tak memiliki masalah apapun ia tetap makan dengan nyaman, bersenang-senang, berpesta dan minum-minum bersama teman-temannya di akhir pekan.
Akibatnya, pada ulang tahunnya yang ke-21, Golden mencapai puncak berat badannya, yaitu 501 pon atau 227 kg.
Kenyataan itu membuatnya merasa seolah tenggelam. Itu adalah kali pertama dia melihat nomor pada timbangan berat badannya.
Saat itu Golden berada di dokter untuk agenda cek rutin memeriksa tekanan darahnya. Tekanan darahnya saat itu juga menunjukkan angka yang sangat tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.