Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2019, 13:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia memiliki spektrum emosi yang luas. Tetapi tidak semua orang merasakan hal yang sama.

Namun dapat dipastikan, kecemasan, rasa malu, kecemburuan, dan kesedihan bukanlah perasaan yang ingin dialami oleh siapa pun.

Tak jarang, ada sebagian orang yang merasa diliputi oleh emosi negatif mereka.

"Orang-orang dengan kepribadian labil terkadang kesulitan mengatur emosi mereka," kata psikolog, Perpetua Neo.

Acap kali pula, kita tidak menyadari apakah kita dapat mengatur diri kita sendiri atau tidak.

Jika emosi negatif tersebut terus meningkat, kita dapat dengan mudah jatuh ke dalam permasalahan yang bisa menjadi bencana.

Baca juga: Pemuda Marah hingga Rusak Motor, Mengapa Emosi Bisa Berujung Destruktif?

Neo menambahkan, orang sering mencoba bersikap terlalu rasional karena mereka tidak ingin membiarkan emosi mereka mengambil alih.

Mereka pun tak ingin dilihat sebagai seseorang yang bereaksi berlebihan atau menangis sepanjang waktu.

Lingkaran setan inilah yang terjadi ketika kita menekan perasaan kita.

"Pergeseran perspektif akan menentukan bagaimana emosi kita dapat bermain seiring dengan rasionalitas. Itu sebenarnya yang jauh lebih baik," kata dia.

Kita mungkin tidak akan menikmati setiap emosi, tetapi kita bisa belajar membingkai ulang pikiran, dan bekerja dengan perasaan kita, bukannya melawannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com