Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2019, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa.

Mereka harus menahan lapar dan haus dari subuh hingga magrib selama sebulan penuh.

Agar aktivitas harian tak terganggu saat puasa, sangat penting menjaga energi dan kesehatan tubuh. Perhatikanlah empat tips berikut.

1. Tetap penuhi cairan tubuh

Minum air dalam jumlah yang cukup saat malam hari sangat penting selama Ramadhan, apalagi saat kita berpuasa di tengah cuaca yang panas.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Selama Puasa

Fisioterapis Yasmin Badiani merekomendasikan kita agar minum setidaknya delapan gelas air di antara waktu berbuka puasa dan sahur.

"Hindari minuman berkafein karena bersifat diuretik dan meningkatkan kehilangan air melalui urin," tambah Badiani.

Selain itu, minuman bersoda juga bukan sumber hidrasi yang baik karena dapat memperlambat proses pencernaan.

Kita juga bisa menambahkan elektrolit ke dalam air karena dapat membantu mengisi kembali cadangan vitamin tubuh.

Baca juga: Tips Mencegah dan Mengatasi Rasa Haus Saat Sedang Puasa

Ilustrasi GorenganMielPhotos2008 Ilustrasi Gorengan
2. Hindari gorengan

Mengonsumsi gorengan setelah seharian penuh berpuasa memang sangat nikmat.

Namun, mengonsumsi makanan yang tidak bergizi dapat menyebabkan kembung dan kelelahan pada hari berikutnya.

Saat berpuasa, umumnya kita hanya memiliki waktu singkat untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan protein.

Baca juga: Makan Gorengan Setiap Hari Picu Risiko Kematian Dini

Jadi, Badiani menyarankan agar kita mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi lebih tinggi saat sahur dan berbuka.

"Makanan yang digoreng adalah salah satu alasan utama mengapa orang merasa lamban dan kembung setelah berpuasa."

"Sebab, perut sangat sensitif terhadap makanan yang mengandung minyak," ucapnya.

Ilustrasi joggingDragonImages Ilustrasi jogging

2. Lakukan olahraga ringan

Melakukan olahraga berat saat berpuasa memang tak disarankan. Tapi, tak ada salahya kita berolahraga ringan demi menjaga kesehatan tubuh.

"Sangat penting untuk mengingat tubuh Anda tidak akan memiliki jumlah energi yang sama dengan yang Anda miliki pada hari normal."

Begitu kata Ayazullah Safi, asisten dosen dan penelitidi departemen olahraga di Birmingham City University.

Menurut dia, kita harus mencoba mempertahankan gaya hidup aktif jika memungkinkan dengan melakukan olahraga ringan seperti berjalan, peregangan seluruh tubuh, yoga atau meditasi.

Baca juga: Tips Jitu Mencegah Berat Badan Naik Saat Puasa

Olahraga ringan sangat dianjurkan karena dapat membantu menjaga fungsi tubuh dan sirkulasi darah.

Safi juga menyarankan agar kita menghindari latihan berat seperti lari cepat dan angkat beban berat.

Melakukan olahraga intensitas tinggi saat puasa dapat menyebabkan tekanan darah rendah, pusing, dan bahkan menyebabkan cedera.

Oleh karena itu, kita harus bijak memilih jenis olahraga apa yang akan kita lakukan selama bulan ramadhan ini.

Ilustrasi garamshutterstock Ilustrasi garam

3. Perhatikan asupan garam

Menurut Safi, mengonsumsi terlalu banyak garam saat malam hari dapat memiliki konsekuensi yang merugikan pada hari berikutnya.

Asupan garam yang tinggi cenderung meningkatkan rasa haus, yang tentunya akan mengganggu puasa.

Bagi yang menjalani ibadah puasa, sebaiknya perhatikan asupan garam.

Perhatikan jenis garam apa yang dikonsumsi, apakah dalam bentuk garam meja yang ditaburkan pada makanan, atau sebagai bahan yang dicampur ke dalam hidangan yang dimasak.

Baca juga: Olahraga Saat Bulan Puasa Bikin Lemas, Benarkah?

4. Lakukan kebiasaan sehat

Menahan diri dari mengonsumsi makanan atau minuman apa pun saat berpuasa bisa menjadi kesempatan bagus untuk berlatih menahan diri dan menjalankan kebiasaan sehat.

“Ramadhan bukan hanya tentang puasa tetapi juga tentang pengendalian diri dan peningkatan diri Anda,” kata Badiani.

Rokok dan shisha tentu sangat buruk bagi kesehatan karena memiliki efek merusak pada tubuh, baik secara fisik maupun mental.

Menurut Badiani, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melatih diri untuk menghentikan gaya hidup merokok.

Bagi ibu hamil atau yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, Badiani merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa.

Umat Islam yang menjalankan ibadah puasa biasanya mulai puasa ketika mereka mencapai usia remaja.

Mereka yang telah berusia senja, menderita penyakit mental, dan wanita yang sedang hamil atau menyusui dibebaskan dari kewajiban untuk berpuasa.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com