Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasta Gigi dengan Arang Aktif Tak Efektif Bersihkan Gigi, Benarkah?

Kompas.com - 12/05/2019, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasta gigi dengan arang aktif atau charcoal kini menjadi produk perawatan gigi yang populer.

Kandungan dalam pasta gigi itu dipercaya bisa membersihkan kotoran, sehingga gigi jadi lebih putih dan berkilau.

Sayangnya, riset terbaru menunjukkan pasta gigi berbasis charcoal dapat meningkatkan risiko lecet, sehingga berkontribusi terhadap kerusakan gigi.

Bahkan, periset mengklaim pasta gigi dengan arang aktif ini tak dapat memutihkan gigi.

Riset ini telah diterbitkan dalam British Dental Journal.

Berdasarkan hasil penelitian, pasta gigi berbasis arang aktif ini tidak mengandung fluoride, yang sangat penting untuk memerangi kerusakan gigi.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan kita untuk berhati-hati dalam penggunaan produk perawatan gigi ini.

Baca juga: Perlukah Membasahi Sikat Gigi Sebelum Pakai Pasta Gigi?

Riset dilakukan dengan meneliti 50 pasta gigi mengandung arang aktif. Hasilnya, delapan persen dari pasta gigi tersebut sama sekali tidak mengandung fluoride.

Penelitian tersebut juga menemukan arang aktif sebenarnya menonaktifkan fluoride.

Jadi, meski pasti gigi berbasis arang aktif tersebut mengandung flouride, efektivitasnya akan berkurang.

Dari semua pasta gigi yang diuji, lebih dari 50 persen produk diklaim memiliki manfaat terapeutik.

Sementara itu, 30 persen diklaim memperkuat atau memperkuat gigi.

Klaim lain yang diidentifikasi dalam ulasan tersebut termasuk manfaat detoksifikasi sebesar 46 persen, sifat antibakteri atau antiseptik sebesar 44 persen, dan manfaat antijamur sebesar 12 persen.

Hampir semua pasta gigi atau sebesar 96 persen juga diklaim memiliki sifat memutihkan gigi.

Namun, riset membuktikan pasta gigi berbasik arang aktif mengandung zat pemutih radikal bebas yang membuat produk tersebut tidak dapat memutihkan atau menghilangkan noda.

Penelitian ini juga mengidentifikasi sejumlah risiko kesehatan yang terkandung dalam pasta gigi berbasis arang.

Menurut peneliti, arang aktif yang digunakan dalam produk pasta gigi mengandung hidrokarbon polyaromatik karsinogenik dalam arang.

Kandungan itu adalah bahan kimia yang secara alami terdapat pada batu bara, minyak mentah, dan bensin.

Baca juga: Mari, Menguak Fakta tentang Pasta Gigi

Dr Linda Greenwall, selaku pemimpin riset, menyarankan agar konsumen memeriksa bahan bahan pasta gigi berbasis arang sebelum digunakan untuk memastikan apakah terdapat kandungan fluoride di dalamnya.

Selain itu, kalsium, dan fosfat juga diperlukan untuk memperkuat enamel. Ia juga mengatakan, tidak semua pasta gigi seperti yang ditunjukan dalam riset tersebut.

"Namun, kita juga harus mewaspadai produk yang berpotensi menyebabkan kerusakan gigi seseorang," tambah dia.

Greenwall mengatakan, pasta gigi harus mengandung fluoride agar memiliki manfaat kesehatan tambahan untuk gigi.

Adanya pasta gigi berbasis arang ini nampaknya sangat menarik konsumen, karena manfaatnya yang dipromosikan atau diklaim oleh para produsen.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan teliti sebelum membeli jangan hanya tergoda oleh promosi dan iklan.

Namun, Greenwall mengatakan manfaat tersebut belum terbukti lewat riset ilmiah.

Jurubicara British Dental Bleaching Society menyarankan agar kita mengunjungi dokter jika ingin memutihkan gigi.

"Pasta gigi arang tidak memutihkan gigi. Produk tersebut mungkin membantu menghilangkan plak kuning dari permukaan gigi tetapi tidak memutihkan gigi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com