Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2019, 18:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Risiko nyeri leher serius

Jika sakit leher yang dialami adalah akibat dari trauma, seperti kecelakaan, jatuh, atau cedera olahraga, penting untuk memeriksakan diri ke dokter.

Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada kerusakan tambahan. Jika tidak, gejala-gejala nyeri leher biasa seharusnya bisa sembuh maksimal hingga satu minggu.

Jika sudah lebih dari seminggu tanpa kemajuan, atau gejala yang dirasakan semakin buruk, kamu mungkin mengalami nyeri leher yang lebih serius.

Baca juga: Hati-hati, Risiko Cedera Leher Rahim Akibat Hubungan Seks

Terutama jika sakit leher disertai dengan demam, mati rasa atau kesemutan, kelemahan pada lengan atau kaki, mual, sakit kepala, perubahan penglihatan, pusing, atau pingsan.

Ini bisa merupakan tanda-tanda penyakit apa saja, mulai dari penyakit diskus degeneratif, diskuss hernia atau stenosis -penyempitan kanal tulang belakang yang memberi tekanan pada saraf.

Nyeri leher disertai keringat di malam hari atau perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan juga bisa menandakan infeksi.

Jadi penting untuk memeriksakan sesegera mungkin jika kamu mengalami gejala ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com