KOMPAS.com - Rumah mode kenamaan asal Italia, Gucci dikecam karena menjual ritel sebuah turban yang pernah mendulang kritik pada debutnya di sebuah pergelaran busana.
Kritik ditujukan pada Gucci karena menjual penutup kepala tersebut sebagai aksesori fesyen dan terlihat mengabaikan nilai religiusitasnya.
"Turban Sikh bukanlah sebuah tren aksesori, melainkan simbol sakral dari praktik Sikh."
Demikian bunyi kicauan akun @sikh_coalition, koalisi Sikh yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Rabu (15/5/2019) lalu.
"Kami harap ada pengakuan lebih jauh tentang kritik ini."
Dear @gucci, the Sikh Turban is not a hot new accessory for white models but an article of faith for practising Sikhs. Your models have used Turbans as ‘hats’ whereas practising Sikhs tie them neatly fold-by-fold. Using fake Sikhs/Turbans is worse than selling fake Gucci products pic.twitter.com/sOaKgNmgwR
— Harjinder Singh Kukreja (@SinghLions) May 16, 2019
Penutup kepala yang oleh Gucci disebut "Indy Full Turban" tersebut sudah terjual habis di situs Nordstom.
Baca juga: Inul Kenakan Jaket Gucci saat Nyoblos
Kini, tak ada lagi informasi harga yang tertera, namun tangkap layar yang beredar menunjukkan turban tersebut dijual dengan harga 790 dollar AS, atau sekitar 11,5 juta.
Kritik terhadap turban Gucci karena masalah budaya tersebut pertama kali disampaikan Februari tahun lalu.
Kala itu turban digunakan oleh para model kulit putih di atas panggung Milan Fashion Week.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.