Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Apel dengan Kulitnya atau Dikupas, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 17/05/2019, 12:12 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Saat makan apel, kamu lebih suka makan langsung dengan kulitnya atau mengupasnya terlebih dulu?

Makan apel dengan kulitnya atau mengupas memang masih jadi perdebatan. Ada yang bilang kulit apel punya banyak manfaat. Namun, ada pula yang bilang harus mengupasnya karena banyaknya pestisida dan lilin yang melapisinya.

Lantas, manakah yang lebih sehat di antara keduanya?

Beberapa orang memilih mengupas kulit apel karena tak mau ambil risiko dengan kandungan yang melekat. Padahal, ada manfaat yang akan kamu dapatkan dengan mengonsumsi apel bersamaan dengan kulit buahnya, antara lain:

1. Memberikan lebih banyak nutrisi

Sebuah apel berukuran besar dengan kulit mengandung 116 kkal energi, 5.4 gram serat, 239 miligram kalium, 10 miligram vitamin C, 4,9 mikrogram vitamin K, dan 120 IU vitamin A.

Walaupun mengupas kulit apel tidak menghilangkan nutrisinya, jumlah yang akan kamu dapatkan tentu berkurang.

Jika kamu mengonsumsi apel lengkap dengan kulitnya, tubuh akan memperoleh 332% lebih banyak vitamin K, 115% lebih banyak vitamin C, 20% lebih banyak kalsium, dan 142% lebih banyak vitamin A.

2. Mengurangi risiko kanker

Kulit apel ternyata memiliki manfaat untuk mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Temuan ini diperoleh dari sebuah penelitian mengenai pengaruh ekstrak kulit apel terhadap pertumbuhan beberapa jenis kanker.

Penelitian tersebut menemukan bahwa ekstrak kulit apel gala memiliki potensi terbesar dalam mencegah kanker.

Kulit apel mengandung sejenis protein yang disebut maspin. Protein ini bekerja dengan menghambat pembentukan pembuluh darah di sekitar tumor serta mencegah sel kanker menyebar.

Walaupun masih penelitian ini masih perlu dikaji lebih lanjut, efek melawan kanker yang terdapat pada ekstrak kulit apel tergolong kuat.

3. Menjaga kesehatan sendi

Manfaat lain dari kulit apel adalah mengurangi gejala dan nyeri kronis pada penderita gangguan sendi.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com