Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Fase Menstruasi Berjalan Lebih Lama, Wanita Wajib Tahu

Kompas.com - 19/05/2019, 18:18 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Banyak wanita yang mengalami fase menstruasi terlalu lama selama bertahun-tahun tanpa mengetahui cara untuk mengelola dan memperbaiki gejala tersebut.

Saat mengalami hal ini, sebaiknya para wanita mencari perawatan medis untuk lebih memahami tentang siklus menstruasi atau masalah ginekologi lainnya.

Baca juga: Pentingnya Tetap Olahraga Ketika Menstruasi

Langkah pertama untuk mengelola periode menstruasi yang terlalu karena kondisi tertentu adalah mengobatinya.

Hal ini dapat berupa pengobatan seperti menghilangkan polip endometrium atau mengoreksi hipotiroidisme.

Kontrasepsi hormonal atau hal-hal seperti pil, patch atau IUD hormonal, biasanya digunakan untuk membantu mengatur siklus abnormal yang disebabkan oleh berbagai penyebab.

Sebagian besar metode ini membutuhkan tiga hingga enam bulan sebelum melihat beberapa peningkatan.

Efek dari kontrol kelahiran dan menopause

Berbagai bentuk kontrasepsi dapat memengaruhi frekuensi dan durasi menstruasi wanita. Pil KB cenderung membuat periode menstruasi berjalan teratur yang terjadi setiap bulan dan berlangsung selama tiga hingga lima hari.

IUD hormonal biasanya menghasilkan periode menstruasi yang lebih ringan atau lebih sedikit perdarahan, bahkan sama sekali tak mengalami menstruasi.

Kebanyakan wanita mengalami flek selama beberapa bulan pertama setelah memasang IUD.

IUD jenis paragrad mungkin tidak berpengaruh pada pola menstruasi atau dapat menyebabkan periode menstruasi lebih berat dan lebih lama pada beberapa wanita.

Metode khusus progestin seperti injeksi, medroksiprogesteron asetat (seperti Depo-Provera), implan, dan etonogestrel (seperti Nexplanon) juga dapat menyebabkan flek yang yang tidak teratur.

Yapi, banyak wanita yang mengalami periode menstruasi lebih ringan dan lebih pendek.

Menstruasi bisa menjadi lebih lama dan lebih tidak teratur ketika wanita mendekati masa menopause.

Oleh karena itu, para wanita harus berkonsultasi pada dokter, terutama wanita di atas usia 45 tahun, karena risiko hiperplasia endometrium (perubahan prekanker) dan kanker endometrium meningkat seiring bertambahnya usia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com