Ia pun membuat perubahan kecil, yaitu mengganti karbohidrat sederhana seperti nasi putih menjadi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, yang akan membuatnya kenyang lebih lama.
Baggott juga mengganti pasta regulernya dengan pasta gandum utuh dan protein. Ia juga membatasi konsumsinya hanya satu porsi per waktu makan.
Menu yang cukup sering dikonsumsinya adalah nasi merah dan dada ayam madu barbeque di hari kerja untuk enam bulan pertama.
Di akhir pekan, Baggott membebaskan dirinya untuk makan apa saja namun tetap dalam koridor makan yang bijak, terutama dari segi porsi. Ia juga memiliki waktu makan "kecil" untuk menahannya makan terlalu berlebihan.
Berikut contoh pola makan harian Baggott:
1. Sarapan: muffin gandum dengan telur yang dibagi dua dan protein shake berbentuk cafe latte.
2. Makan siang: nasi merah dengan dada kalkun.
3. Cemilannya: dada kalkun dan alpukat gulung dengan tortilla gandum atau roti gandum. Atau bisa diganti dengan menu Greek yogurt vanilla dengan selai kacang.
4. Makan malam: pasta kacang panjang dengan ayam Alfredo.
5. Makanan penutup: es krim bar berbalut cokelat atau dua-tiga kacang espresso berbalut cokelat.
Baca juga: 4 Pembeda yang Bikin Wanita Sulit Turun Berat Badan Dibanding Pria
Olahraga
Tidak hanya mengubah pola makan, Baggott juga mulai melakukan olahraga meski ia pernah merasa takut dengan gym.
Di beberapa bulan pertama, Baggott bisa melakukan 30 menit kardio dan melakukan latihan angkat beban secara acak selama 30 menit.
Kini, ia merasa keranjingan dengan latihan kekuatan serta Latihan Interval Intentias Tinggi (HIIT). Olahraga dilakukannya empat hari seminggu dengan durasi sekitar 40 menit.
Olahraga favoritnya saat ini adalah angkat beban. Baggott senang membuat dirinya menjadi kuat.