Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2019, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Defisit kalori

Hasil riset pun membuktikan, peserta mengalami kelebihan energi sebesar 490 kalori daripada energi yang mereka bakar ketika mereka mengonsumsi sarapan, dan tak melakukan aktivitas apa pun.

Ketika mengonsumsi sarapan sebelum berolahraga, keseimbangan energi mereka terjaga.

Mereka mampu mengonsumsi dan membakar kalori dalam jumlah yang sama di hari itu. Namun nafsu makan mereka menjadi tinggi.

Baca juga: Tak Hanya untuk Fisik, Olahraga Juga Baik untuk Kulit

Setelah menghabiskan sebagian besar karbohidrat yang tersimpan di tubuh, peserta memiliki nafsu makan yang tinggi saat siang hari.

Sehingga kalori yang mereka konsumsi justru lebih tinggi dari sebelumnya.

Setelah itu nafsu makan mereka mulai menurun, dan mereka mampu mempertahankan defisit energi hampir 400 kalori.

Ini berarti peserta telah mengisi kembali beberapa kalori yang telah mereka gunakan saat berolahraga.

"Temuan ini memiliki implikasi bagi orang-orang yang berharap menggunakan olahraga untuk mengendalikan berat badan," kata Javier Gonzalez, pengawas dalam penelitian ini.

Peneliti menyarakan, agar kita melewatkan sarapan sebelum berolahraga di pagi hari demi mengendalikan nafsu makan dan mendorong defisit kalori.

Jika kondisi semacam ini berlanjut, maka kita bisa mengalami penurunan berat badan dengan mudah.

Baca juga: Ingin Langsing? Coba Konsumsi Makanan Ini saat Sarapan

Sayangnya, riset ini dilakukan dalam skala kecil dan hanya dilakukan dengan menganalisis sekelompok pria muda yang mengonsumsi oatmeat untuk sarapan.

Jadi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah faktor usia, tingkat brat badan, jenis kelamin, dan jenis makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh.

Riset ini juga belum mengungkapkan penyebab peserta yang melewatkan sarapan sebelum olahraga di pagi hari memiliki nafsu makan yang terkontrol.

Saat ini, peneliti masih berspekulasi, hal ini disebabkan karena adanya pesan dari otak untuk mengganti karbohidrat yang hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com