KOMPAS.com - Brandon Sanford selama hidupnya tak pernah menganggap berat badannya sebagai masalah. Ia mengabaikan olahraga hingga pada akhirnya dia menikah dan memiliki anak.
Suatu hari, perubahan ukuran baju membuatnya sadar bahwa tubuhnya semakin hari semakin besar.
Sanford pun mulai merasa minder dan tidak lagi bahagia atas dirinya. Kondisi itu membuat Sanford justru makan dan minum-minum semakin banyak.
Ditambah lagi kombinasi stres di tempat kerja membuatnya diserang rasa panik dan takut. Bagian terburuknya adalah ketika ia melihat anak-anak yang berada bersamanya di dalam mobil pada perjalanan menuju Palm Springs di liburan musim semi lalu.
"Pada titik itu, aku merasa harus melakukan sesuatu. Istri dan anak-anakku berhak mendapatkan versi terbaik diriku," katanya.
Tahun berikutnya, Sanford berhasil menurunkan berat badan sebanyak 33 kg hingga beratnya menjadi 62 kg.
Perjalanan Sanford dimulai dengan diet yang cukup agresif, termasuk konsumsi protein shake untuk sarapan serta salad, kacang-kacangan dan daging rendah lemak untuk makan siang.
Karena diet tersebut terasa terlalu membatasi, Sanford melakukan riset lebih banyak dan mengganti pola makannya.
Untuk sarapan, misalnya, ia mengkonsumsi pisang, protein shake, setengah cangkir oat, dan yogurt tanpa lemak.
Sementara untuk makan siang Sanford mengkonsumsi 4-5 ons protein. Makan malamnya lebih ringan lagi, yaitu sebagian kecil protein dengan salad. Ditambah selai kacang sebagai makanan penutup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.