Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2019, 18:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber ABC

KOMPAS.com - Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Sepanjang 30 hari sebelum hari kemenangan tiba, umat Muslim wajib menjalani ibadah puasa.

Di sepanjang Ramadhan umat Muslim harus mengendalikan nafsu, termasuk menahan haus dan lapar sejak matahari terbit hingga tenggelam. 

Menahan lapar dan dahaga tentu bukan perkara yang selalu mudah. Namun di balik semua itu, ternyata puasa Ramadhan mendatangkan manfaat kesehatan.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan, banyak dari mereka yang menjalani puasa mengalami penurunan berat badan, sekaligus menyusutkan faktor risiko penyakit jantung.

Sudah banyak bukti yang menunjukkan puasa Ramadhan dapat mengurangi angka kolesterol jahat, dan memacu angka kolesterol baik.

Baca juga: Mengukur Efektivitas Teh Hijau dalam Membantu Menurunkan Berat Badan

Kondisi itulah yang pada akhirnya akan menekan risiko munculnya penyakit jantung.

Selain itu, puasa juga berperan dalam upaya penurunan berat badan.

Demikian dikatakan Amanda Salis, Profesor bidang riset obesitas di University of Sydney's Charles Perkins Centre.

"Kami mengetahuinya dari penelitian, Ramadhan sangat membantu upaya pengurangan berat badan."

"Dan, hal itu sudah ditunjukkan dalam banyak uji coba klinis, banyak dari mereka yang mengalami penurunan bobot tanpa adanya intervensi," ungkap perempuan itu.

Baru-baru ini, kata Salis, rekan kerjanya di University of Sydney melakukan riset untuk menjawab apakan pengurangan berat badan itu menyusutkan massa otot atau lemak.

Baca juga: Tak Perlu Timbang Berat Badan Setiap Hari

Nah, ada hal menarik yang didapat oleh Salis. Suami dari si peneliti yang berasal dari Turki, menghentikan kebiasaannya berolahraga selama Ramadhan.

Sudah banyak yang memahami bahwa seseorang akan kehilangan massa otot saat berhenti berolahraga. Namun perlu diungkap mengapa orang kehilangan bobot ketika berpuasa.

Dalam penelitian itu terungkap, hilangnya jaringan tanpa lemak selama Ramadhan tidak berbeda dengan cara lain yang sudah dikenal.

"Apa yang disorot dalam penelitian ini adalah bahwa, ya, orang-orang kehilangan berat badan. Lemak dan jaringan tanpa lemak berkurang selama puasa Ramadhan."

"Tapi setelah puasa Ramadhan, hal-hal ini cenderung kembali normal dalam enam minggu berikutnya. Jadi, penurunan berat badan bersifat sementara," ungkap dia.

"Saya pikir langkah selanjutnya adalah menemukan cara untuk memperpanjang manfaat itu setelah puasa Ramadhan berakhir."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com