Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2019, 14:20 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsumsi makanan olahan, minuman manis dan tinggi natrium memang harus dihilangkan dari gaya hidup sehari-hari jika kita ingin sehat.

Pola makan tak sehat merupakan satu dari lima penyebab kematian di seluruh dunia.

"Kita sudah tahu gula itu buruk tapi tetap saja orang makan gula 10 kali lebih banyak dari yang disarankan," kata direktur fungsional kedokteran, Mark Hyman dari Cleveland Clinic.

Menurutnya, kacang-kacangan adalah jenis makanan yang baik dan ampuh mencegah pernyakit. Tapi, banyak orang justru mengonsumsinya sekitar 12 persen dari jumlah yang direkomendasikan.

Pola makan yang buruk itu diadopsi oleh kebanyakan populasi. Dan para ahli menyimpulkan kematian akibat penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, dan jantung, dipicu oleh pola makan yang tidak sehat.

Kaitan antara diet tidak sehat dan penyakit kronis itu diperoleh dari data tren diet di 195 negara pada tahun 1990 hingga 2017.

Pada tahun 2017, pola makan yang kurang mengonsumsi biji-bijian, buah, kacang-kacangan dan tinggi lemak trans, minuman manis, dan daging olahan, menyumbang sekitar 11 juta kematian di seluruh dunia.

Sepuluh juta kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung, diikuti oleh kanker dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Diet dan Pola Makan Buruk Picu Munculnya Kanker

Dari 195 negara yang diteliti, negara maju sekelas Amerika Serikat menduduki peringkat 43 dalam hal jumlah kematian terkait diet.

Hyman mengatakan, makanan bergizi dapat meningkatkan kesehatan yang bekerja seperti obat untuk tubuh kita.

Menurutnya, sebaiknya kita tidak hanya fokus pada makanan yang harus dihindari - seperti makanan bergula tinggi, makanan olahan, dan fast food.

Kita juga harus fokus pada gizi yang harus kita tambahkan. Misalnya, buah-buahan dan sayuran yang harus membentuk 80 persen dari pola diet kita.

Melansir laman Hello Sehat, pola makan tidak sehat yang sering tidak disadari antara lain:

1. Menghindari konsumsi lemak

Tricia Psota, ahli gizi asal Washington DC menegaskan tidak semua lemak membuat kita gemuk. Lemak pada cookies, keripik kentang, dan makanan berminyak memang mengandung lemak dan kolesterol yang meningkatkan risiko penambahan berat badan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com