Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebih Parah

Kompas.com - 28/05/2019, 15:10 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamu mungkin tahu betul rasanya ketika keringat mengalir di bawah ketiak ketika cuaca sedang terik-teriknya. Atau bahkan kamu pernah merasakan ini sebelum pertemuan-pertemuan penting berlangsung.

Keringat pada bagian ketiak adalah hal normal. Namun bagi sebagian orang, keringat di bagian tersebut bisa mengucur sangat deras dan lebih banyak daripada hari-hari biasanya.

Keringat adalah cara tubuh menjaga temperatur dan menjaga tubuh tetap sejuk. Ketika tubuh mendapat rangsangan panas yang amat berlebih, misalnya ketika matahari terik atau setelah berolahraga, bulir-bulir keringat akan keluar dari pori-pori tubuh untuk membuat suhu tubuh tetap terjaga.

Namun, dermatolog tersertifikasi dari Orlando, Florida, Allison Arthur, MD menjelaskan, setiap orang berkeringat dengan jumlah yang berbeda.

Bahkan ada orang-orang yang sulit berkeringat banyak, jumlahnya bisa kurang dari satu liter per harinya. Sementara sebagian lainnya bisa berkeringat hingga berliter-liter.

Ini bergantung pada beberapa faktor, seperti genetik, iklim dan level aktivitas fisik.

Jadi, ketika keringatmu sedang sangat berlebih, jangan langsung berasumsi kamu memiliki masalah kesehatan.

Namun, jika kamu merasa jumlah keringat tersebut sangat mengganggu, kamu mungkin perlu tahu tentang hiperhidrosis.

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), di Amerika Serikat ada sekitar 3 persen penduduk yang mengalami hiperhidrosis atau kondisi keringat berlebih.

Orang yang mengalami hiperhidrosis bisa berkeringat dalam jumlah lebih dari yang dibutuhkan tubuh.

Belum terlalu jelas apa penyebab hiperhidrosis dalam setiap kasus, namun bagi sebagian orang bisa saja karena genetika atau terkait dengan masalah kesehatan lainnya.

Ada dua jenis hiperhidrosis, yaitu primer dan sekunder:

- hiperhidrosis primer: kondisi dimana tidak ada alasan penyebab munculnya keringat tersebut. Orang-orang yang mengalaminya mulai menyadari keringat mereka berlebih ketika usia anak-anak atau remaja.

- hiperhidrosis primer: kondisi dimana keringat yang muncul berkaitan dengan masalah kesehatan, ini bukan terjadi hanya karena produksi keringat biasa. Contohnya, ketika kamu sedang mengkonsumsi obat-obayan tertentu yang memicu keringat berlebih, diabetes, menuju menopause atau memiliki tiroid yang overaktif.

Seringkali, hiperhidrosis terjadi hanya pada satu atau dua area tubuh. Jadi, mungkin saja kamu merasakan keringat berlebih pada bagian ketiak atau dahi namun tidak pada bagian tubuh lain.

Ini mungkin terdengar tidak nyaman, namun keringat berlebih bukanlah risiko kesehatan serius. Hanya saja ini bisa menimbulkan sedikit rasa malu. Misalnya, jika ini terjadi ketika kamu hendak pergi berkencan atau wawancara kerja.

Mungkin kondisi ini membuatmu butuh berkonsultasi dengan dokter. Namun menurut AAS, kebanyakan orang tidak melakukannya. Entah karena alasan malu atau mereka merasa kondisi itu tak perlu dikhawatirkan.

Namun, anggapan tersebut sebetulnya salah. Sebab, dokter bisa membantumu mencari tahu bagaimana menghentikan keringat berlebih tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com