Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2019, 16:28 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Intermittent fasting menjadi salah satu pola makan terpopuler saat ini, terutama di kalangan orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.

Mereka yang menjalankan intermittent fasting juga meyakini pola makan tersebut bisa meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko kanker.

Padahal, ada beberapa jenis intermittent fasting dan masing-masing tipe memiliki klaimnya sendiri.

Jadi, berapa lama kita harus menjalankan puasa ketika menerapkan intermittent fasting?

Baca juga: Diet Puasa dan Ikuti Olahraga di Instagram, Wanita Ini Turun 45kg

Berikut adalah tiga jadwal yang paling umum:

1. Selang-seling: pelaku intermittent fasting dengan jadwal ini akan memberlakukan puasanya secara selang-seling.

Pada hari puasa mereka disyaratkan makan hanya 25 persen dari kebutuhan kalori hariannya.

Harvard Health Publication mencontohkan, kita makan sekitar 700 kalori di hari Senin dan pola makan normal di hari Selasa.

2. Sehari penuh: pola ini juga dikenal dengan jendela 5:2, di mana pelakunya makan sekitar 500 kalori pada dua hari dalam seminggu.

Sementara pada lima hari lainnya mereka tidak memiliki pembatasan makanan apa pun.

3. Pembatasan waktu: biasanya, pola intermittent fasting dengan pembatasan waktu akan mengikuti format 16:8.

Artinya, kira hanya makan selama delapan jam dan sisanya berpuasa.

Contohnya, dari siang hingga pukul 20.00, di mana para pelaku pola ini memberlakukan makan siang dan malam.

Setiap orang memiliki pilihan pola berpuasanya masing-masing, namun Alexandra Sowa mengatakan, pemula lebih baik memulainya dengan berpuasa selama 12 jam.

Namun jika pola tersebut terasa kurang, cobalah pola puasa 16 jam beberapa hari dalam seminggu.

"Lalu jika kamu ingin yang lebih panjang, cobalah dengan pola puasa 24 jam," kata dia.

Berapa banyak berat badan yang hilang jika berpuas

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com