Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2019, 08:12 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Upaya melestarikan kain daerah salah satunya dilakukan Ani dengan cara menggunakan kain ketika datang ke banyak tempat.

Ia juga berusaha menyesuaikan kain yang digunakan dengan daerah yang dikunjunginya.

Sebab, Ani menilai apresiasi terhadap para perajin kain daerah serta masyarakat lokal juga bisa membangkitkan semangat mereka untuk turut melestarikan kain daerahnya.

"Misalnya Kalimantan Tengah, saya berusaha pakai wastra dari Kalimantan tengah. Ke NTT, saya pakai dari NTT."

"Supaya rakyat di sana juga melihat oh ibu Ani walaupun bukan dari NTT tapi menggunakan kain dari NTT," kata dia.

Baca juga: Trik Padukan Perhiasan dengan Kain Tenun

Ia juga kerap menggunakan kain daerah ketika menghadiri acara penting atau pertemuannya dengan delegasi dari negara-negara lain.

Mulai dari perayaan 17 Agustus, momentum lebaran, hingga kunjungan luar negeri.

Kebiasaan mengenakan kain daerah juga ditanamkan Ani di lingkup keluarga.

Ani turut mensyukuri kreativitas anak bangsa yang terus menghasilkan karya-karya mode dan produk batik yang kekinian, sehingga penggunanya tak terbatas pada usia tertentu saja.

Bahkan cucu termudanya, Gayatri Idalia Yudhoyono, yang lahir pada Januari 2018 lalu juga cukup sering dipakaikan baju dengan kain daerah.

Baca juga: SBY Bercerita Saat-saat Terakhir Ani Yudhoyono Sebelum Menghadap Khalik

"Sekarang mungkin dia enggak mengerti, orangtua pakaian pokoknya dia pakai saja. Tapi saya kira dengan dari kecil dibiasakan pakai, lama-lama dia akan terbiasa pakai," tuturnya.

Mengajak masyarakat ikut melestarikan kain daerah baginya memang dimulai dari diri sendiri, yakni dengan rutin mengenakan kain batik.

"Semua harus ada usaha. Enggak bisa kita suruh pakai tapi kita sendiri enggak mau pakai. Jadi segala sesuatu harus diberikan contoh oleh kita-kita yang lebih senior."

"Yang muda juga harus mau. Tapi kalau sudah menganggap kuno, lebih suka barang-barang dari luar negeri yaa itu lama-lama bisa punah. Jadi saya harap semua bisa melestarikan," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com